webnovel

Hello, Riska

Adult Romance—Action. “Live must go on, but you don't let me move on.” Meira Aurora, si model majalah dewasa yang namanya terkenal seantero Universitas Malaka dalam predikat buruk, sebab pekerjaannya mendapat stigma negatif dari manusia di kalangan kampus. Bagi semua mahasiswa, Meira terlalu menggiurkan, kalau bagi mahasiswinya Meira terlalu menjijikan. Mereka bahkan mengira kalau Meira sering melakoni make out dengan dosen agar nilainya naik. Ada satu hari di mana seorang mahasiswa pemimpin organisasi Mapala di kampusnya berhasil menarik perhatian Meira, Riska Prakasa namanya. Berkat video kissing scene Riska serta Luna yang Meira dapatkan hari itu, ia bisa menarik Riska dengan mudah ke arahnya. Lambat laun Riska tahu siapa Mey sebenarnya, tentang kehidupan yang brutal serta segudang omong kosong, Riska juga tahu alasan Meira selalu menangis di kolong meja ruang makan. Riska mulai memiliki alasan mengapa ia harus menjaga Meira agar tetap baik-baik saja saat seseorang ingin melenyapkan gadis itu. Lantas, ada hari di mana pekat benar-benar menghampiri Meira dan memunculkan titik terendah dalam kehidupannya. Copyright by aprilwriters 2021.

aprilwriters · Urban
Not enough ratings
244 Chs

Panic attack.

Sore ini Meira memutuskan pulang ke apartemen, meski sebenarnya Nirmala belum merelakan cewek itu pulang, tapi Meira tetap harus pulang, ia tak bisa membiarkan apartemennya digotong semut, atau membiarkan Trias memakan gaji buta saat keuangan Meira sedang gonjang-ganjing, karena gaji housekeeper ia bayar perbulan, bukan per hari atau per minggu. Jadi, kalau ada kekosongan tetap saja akan Meira bayar full.

Ia sudah menarik kopernya masuk ke kamar setelah diantar oleh Rendra tadi, kakak yang satu itu memang uwu sekali. Kini Mey keluar dari kamar dan bergerak menuju dapur, ia merindukan sisa cupcakes yang masih tergolek di dalam kulkas, pasti mereka semua juga merindukannya, bukan?

Setelah mengeluarkan dua red velvet cupcakes yang dingin, ia duduk di balik meja makan dan mulai menikmati kudapannya meski bukan malam hari, ponsel di saku celana berdering, Meira menemukan Axel menghubunginya. "Hallo."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com