"Gara-gara masalah ini nih, gue jadi kelaperan. Mau keluar aja mikirnya seribu kali, mana pengin makan nasi aja." Meira menggerutu sembari mengusap perutnya, ia ingin sekali memakan sesuatu yang berpadu dengan nasi, hanya saja terlalu takut jika harus keluar melewati ambang pintu kamar, ia masih sadar jika dunia sibuk mencemooh lewat mulut banyak orang.
Gara-gara masalah tersebut Mey menahan lapar seperti ini, padahal di area lantai utama banyak restoran yang bisa ia kunjungi, tapi untuk sekadar membuka pintu dan meninggalkan planetnya saja Meira takkan sanggup, kakinya terlalu berat untuk diajak melangkah menemui kejutan di luar sana.
Gadis itu duduk di balik meja makan, sendirian. Ia hanya memiliki varian kue serta buah di kulkas, Meira bosan, ia menginginkan hal lain sekarang. Bahkan ia enggan menyentuh apa pun dari kulkas, hanya tergeletak gelas kosong berisi air putih yang sudah berpindah alam ke perut Meira.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com