Seperti bunga Smeraldo. Terkadang kehadiranmu terlihat nyata, terkadang memang hanya fiksi belaka. 13 tahun berusaha melupakan kejadian kelam yang terjadi di bawah hujan. Namun, seolah semuanya berjalan dengan bebasnya mimpi buruk itu selalu menghantui setiap malam indah. Percaya atau tidak. Wajahmu masih teringat jelas di dalam memori kenangan, kerinduan selalu menyelimutiku yang bersorai terhadap bulan yang indah. Hingga hadirnya seseorang seolah mengatakan bahwa dirimu masih hidup. Nyatanya, semuanya tak semudah yang aku bayangkan. Kamu... Sakala. Siapa dirimu sebenarnya? Kamu atau dia yang selalu manis padaku?