Bagi Evan, jarak yang harus ia tempuh malam itu adalah sebuah perjalanan paling panjang selama ingatannya. Karena setelah tak dapat menghitung lagi berapa kelokan dan persimpangan yang ia lewati, ternyata masih saja dia tak kunjung memasuki daerah tujuan. Sementara dalam bayangannya, beberapa jam sudah saja berlalu. Namun rasanya, tidaklah kunjung juga dia tiba di Kota kenangan dimana kekasihnya tengah menanti.
"Apakah, kita sudah memasuki wilayah Kota Bunga?" tanya Evan kepada sang driver.
"Sudah, Pak. Tak lama lagi kita akan sampai di alun-alun kota," jawab lelaki itu.
Mendapat informasi itu, Evan lantas melirik jam pada pergelangan tangan kirinya. Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Mengetahui hal itu, Evan mendengus pelan karena dia sadar bahwa dirinya tidaklah akan bisa untuk menemui Lia secara langsung.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com