"Lia, aku minta maaf." Demikian ucap Evan, untuk sekaligus memecah keheningan di antara mereka berdua.
Lia belum memberikan jawaban apapun. Dia hanya menatap Evan, seolah tengah menunggu sang pemuda untuk melanjutkan bicara.
"Maaf untuk sikap aku yang terlalu berlebihan. Jujur, baru kali ini aku merasa kayak gitu. Aku marah, aku kesel, dan aku nggak rela kamu disentuh orang lain." Dengan jujur, Evan akhirnya mengakui apa yang dirasakan olehnya kepada sang kekasih.
Sebelum meneruskan bicara kembali, dia menarik napas lalu menghembuskannya dengan pelan. Kemudian katanya lagi,
"saat itu, aku hanya berpikir bagaimana caranya supaya aku bisa menjauhkan kamu dari Zafran. Jadi, aku paksa kamu buat ikut sama aku tanpa memperdulikan apapun lagi. Bahkan, aku juga paksa Angga untuk keluar dari mobil," demikian sambung Evan. Kali ini nampak dia mengucapkannya sambil tertawa kecil. Seolah, dia sedang mentertawakan sikapnya sendiri yang bodoh itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com