"Kau ini lelaki. Papimu selalu mengajarkanmu jujur bukan? Lihat kakakmu, Nino. Dia sama sepertimu ... tapi, dia diam-diam memperjuangkan kakak iparmu. Apa kau di sini akan jadi pecundang?"
"Mami begitu malu memiliki anak sepertimu. Seharusnya, aku tidak melahirkanmu." Wanita paruh baya itu beranjak untuk kembali ke kamarnya sendiri untuk menangkan kepala yang begitu berdenyut karena kelakuhan Nino yang tak bisa ia pikirkan lebih lama.
Sebelum langkah itu benar-benar meninggalkan sofa yang tadi diduduki dirinya dan Delon. Wanita paruh baya itu menoleh ke arah sahabat kedua putranya yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri.
"Delon, mama mertuamu akan ke sini. Dia begitu senang saat aku memberitahunya, jika kalian di sini ..." ucapnya yang membuat punggung Delon tak lagi bersandar. Kini tatapan itu meminta penjelasan sekali lagi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com