"Kamu tidak apa-apa, Sayang?"
Rachel mengangguk di dalam pelukan Delon. Apa yang harus disediakan dari semua. Ia sudah tahu apa yang akan ia terima dari papa Jeno setelah kedatangannya dan Delon. Rachel juga tahu akhir dari kisah ini adalah seperti ini. Lalu, apa yang membuat ia harus menitihkan air mata ini terus?
"Setidaknya papa akan berhenti untuk mengejar kita setelah melihatmu hamil. Kita akan ke sana lagi, jika waktunya tiba, mungkin sekarang emosinya sedang tidak stabil dengan mengatakan hal yang tidak papa sadari," ucap Delon seraya menyeka lembut pipi basah istrinya yang masih saja mengeluarkan air matanya, meski suara terisak itu hilang.
"Tuan Delon, kita pulang?" tanya Pak Yono yang tidak tahu arah mobil itu mau dibawa ke mana tanpa perintah sang Tuan.
"Iya, kita pulang. Jangan lupa pesankan makanan kesukaan istrimu, semuanya. Sepertinya mood istriku harus diperbaiki," perjntah Delon yang langsung diangguki sang supir yang sudah sebulan lebih menjaga Rachel.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com