webnovel

HE IS NOT MY DADY

ada kisah cinta tak biasa antara Aksara dan aletta ketika tradisi merenggut paksa kebahagian mereka, begitu pandangan norma terlihat mencoreng, ketahuilah sesungguhnya cinta itu tak pernah salah. hanya waktu yang salah menempatkan nya. ** "kamu ngak bisa nikah dengan letta nak, mau di teruh di mana muka keluarga kita?!" "tapi letta hamil ma, hamil anak aksa!" pria itu bersikeras dengan pilihan nya. "aletta tetap akan melahirkan dengan selamat, kami akan siap kan lelaki yang sanggup menikahi letta dalam kedaan hamil dan merahasiakan aib keluarga kita!" wanita yang di panggil mama itu masih memegang teguh pendirian nya. bahwa pernikahan antara aletta dan Aksara adalah salah. "aksa, papa beri kamu 2 pilihan. dan kamu harus memilih salah satu nya. yang pertama tetap di keluarga Dirgantara, kamu dan aletta akan tetap hidup bahagia. atau... kamu menikahi aletta tapi nama kamu akan di cabut dari ahli waris. kamu dan aletta akan menderita karena kemiskinan!" sang kepala keluarga terlihat memberikan sebuah pilihan yang sangat berat pada sang anak yang tengah berdiri dengan tubuh kaku. "kamu jangan gegabah ya, ingat kamu ngak pernah merasakan gimana hidup susah, pun dengan aletta apa kamu sanggup. jatuh miskin?" sang mama mengompori Aksara agar memilih pilihan yang pertama. Aksara berbalik menatap aletta nya dengan sendu wajah menyesal. "maaf kan pilihan aku yang egois aletta!" TIDAK... bersambung. ***

Desember_01 · Urban
Not enough ratings
291 Chs

bab 272

Selamat membaca

.

.

Aksa menoleh pada pintu yang terbuka, menandakan ada yang masuk. Aksa mendapati bik wati di sana, melangkah masuk dengan hati hati sambil membawa kantong kresek berwana putih yang di pastikan isinya adalah obat yang Aksa pesan. Aksa menyungingkan senyumnya meski ia kelelahan dan nampak dalam kondisi terburuknya, namun ia masih bertahan dengan senyumnya. "bibi membelikan sesuai dengan yang saya pesan?" tanya Aksa dengan sopan pada bik wati yang meletakkan obat di atas nakas.

"iya, tapi apoteker tidak mengizinkn untuk membeli 1 botol tanpa surat izin dokter. Jadi mereka hanya memberikan 5 kapsul." Kata bik wati mengeluarkan obat yang di bungkus di dalam pauch berwarna biru.

"untuk sekarang ini sudah lebih dari cukup, maaf merepotkan bibik," kata Aksa menyerahkan piring yang ludes isinya oleh Aksa.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com