Ternyata, Lukas Wijaya sudah menunggu di luar, tepatnya di bagian pintu masuk. Saat aku dan Luke ke luar dari mobil dan melangkahkan kaki ke sana, tuan rumah sudah berdiri di depan pintu dan menanti kedatangan kami.
"Selamat malam, Lukas. Maaf aku datang di jam yang tak tepat," ucapku meminta maaf, saat sudah sampai di depannya.
Aku benar-benar meminta maaf secara tulus, karena memang di jam seperti ini, tak cocok untuk berkunjung, kecuali kenal dekat atau mungkin yang memiliki hubungan keluarga, bisa melakukannya.
Lukas tersenyum. "Tidak apa-apa. Kau adalah kaka angkat Keith, jadi termasuk keluarga juga. Mari silakan masuk, X dan Luke," sahutnya ramah.
"Terima kasih." Aku menyatakan rasa terima kasih, karena telah diterima dengan tangan terbuka.
"Tak masalah. Ayo, masuk," ajaknya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com