Seorang pemuda yang memiliki wajah oriental, bertubuh tinggi dan tampak seperti berusia tujuh belas tahun, masuk ke dalam sebuah kamar yang mana itu adalah kamar sang mama dan juga kakak perempuan pertama, Maria Clara Wijaya.
Mama tercinta, Cynthia Irena Luwina, sedang tak ada di dalam dan berada di dapur. Sehingga, mudah bagi pemuda itu masuk ke dalam sana, untuk melakukan pembicaraan empat mata dengan kakak perempuan yang terkenal jarang bicara panjang lebar.
Kedua mata kecil itu melihat seorang gadis yang tengah terbaring di ranjang dengan tatapan hampa. Dia adalah anak sulung dari pasangan Hans Purnomo Wijaya dan Cynthia Irena Luwina.
Pemuda yang bernama Ray itu berjalan mendekat ke arah tepi ranjang, yang mana berada sebuah kursi kayu untuk duduk. Sesampainya di sana, anak bungsu di keluarga Hans Wijaya itu langsung duduk dan menatap Maria yang tampak tak terganggu dengan kehadirannya.
"Ce, cece," panggil Jia Zhen kepada sang kakak perempuan pertama.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com