Pemuda bertubuh tinggi itu melahap soto ayam dengan lahap. Ia benar-benar menikmati, seolah sudah sangat lama tak menyantap makanan yang lezat. Terima kasih, Buddha. Ngai tak menyangka, kalau bertemu dengan penjual yang sangat baik. Ngai berjanji, akan membayar lebih, saat nanti memesan untuk papa, mama, ce Ching Er, Queen Red Dragon dan susu' Lukas, pikirnya bahagia.
Setelah memakan semua hingga habis, Jia Zhen meminum jeruk hangat secara perlahan. Perut yang keroncongan, akibat menahan lapar, kini sirna sudah. Pemuda yang memiliki wajah Asia itu merasa bersyukur, karena lapar dan dahaga tiada lagi terasa.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com