Pesawat mendarat di Bandara Schiphol dengan selamat, setelah menempuh perjalanan selama enam jam lima puluh tujuh menit atau nyaris tujuh jam nonstop. X yang tertidur selama perjalanan, mendadak terbangun seorang diri, tanpa dibangunkan oleh Luke, sang asisten.
Luke yang memerhatikan tersebut, tak berkomentar sama sekali. Ia merasa heran, karena X tak seperti biasa: lebih pendiam, lebih dingin dan tak ada senyum sama sekali di wajah.
Ada apa dengan bos? Biasanya, dia tak sekaku sekarang. Apa mungkin ada yang mengganggu hatinya? Sejak di Boston Logan International Airport, bos jauh lebih pendiam, hanya menatap hampa ke pesawat, lalu beralih ke arah pemandangan kota. Apakah mungkin dia merasa berat meninggalkan Boston? pikir Luke.
X bangkit dari tempatnya duduk, lalu menju ke rest room. Di sana, ia mencuci wajah dan menatap cermin yang ada di depan beberapa saat. Raut yang terpantul di sana terlihat sedih, hampa dan kosong.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com