webnovel

12

1. BUKIT TERKUTUK

"Sial! Dia berdarah!" Waluyo yang sedang menggerayangi tubuh Hamidah terkejut ketika ia menyingkap rok yang dikenakan perempuan itu.

"Dia lagi halangan, Bos! Sangat menjijikkan melakukan itu dengan perempuan menstruasi." Woden menatap jijik ke arah Hamidah yang terkapar diam.

"Tapi, sayang sekali kalau dilewatkan. Bukankah semua orang sangat menyukai gadis ini, Woden?" Waluyo membaui lengan Hamidah dengan mata terpejam. Lalu, matanya mengerjap, terpesona dengan paras cantik wanita itu. "Pantas saja Sanira cemburu pada Hamidah. Lihatlah, betapa sempurna kecantikannya. Kulitnya putih bersih, mulus. Akh, rasanya aku tidak masalah dengan darah kotornya itu, Woden! Hahaha."

Woden dan Wedon saling pandang. Lalu mereka bertiga tertawa terbahak-bahak. "Kalau begitu, tunggu apa lagi, Boss? Mumpung tempat dan suasana mendukung." Wedon membasahi bibirnya. Jakunnya bergerak penuh nafsu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com