webnovel

HART

Hart Felix adalah seorang siswa SMA kelas 12, awalannya kehidupannya biasa saja sampai akhirnya ia bertemu dengan penunggang nya namanya, Eliza Clemira. seorang gadis yang akan menjadi pemilik rusa jantan yang tersesat. "kau adalah penunggang ku dan aku adalah rusa mu, maka biarkan kaki ku menggantikan kaki mu"

yuka04_ · Teen
Not enough ratings
4 Chs

Gadis aneh

malam hari, tepatnya di malam tahun baru..

"hahh—"

seorang gadis berlari melewati langit malam yang mendung, ia berlari tanpa menggunakan alas kaki dan hanya mengenakan kaus lengan pendek yang tipis

"BERHENTI!!"

dua orang lelaki berbadan tinggi mengejar nya, satu orang membawa senapan bius dan satu lagi membawa tali tambang yang melingkar di lengan nya

"ck!"

decak gadis itu kesal karna ia terjebak di keramaian balai kota, wajar saja jika ramai karna ini malam tahun baru.

orang-orang mempersiapkan pesta, sedangkan dirinya tidak.

matanya beredar menatap sekeliling mencari celah untuk kabur hingga manik nya menatap sebuah gang sempit, pada mulut gang terdapat tumpukan sampah

dengan cepat gadis itu berlari ke sana dan menserakkan tumpukan sampah itu agar bisa menghalangi jalan, ia berlari masuk kedalam gang sana

tanpa tau jika gang itu buntu.

"kemana dia?!"

ujar lelaki yang memegang senapan sambil berkacak pinggang menatap sekeliling jalanan yang ramai

"pencar"

ujar lelaki yang memegangi tali tambang, mereka berdua mengangguk lalu pergi berpencar mencari gadis tadi

sraakkk!!!

"arghhh!!"

gadis itu terjatuh sesaat setelah mencoba memanjat dinding yang menghalangi lanjut jalan gang, ia harus segera kabur

jika ia keluar dari gang itu maka ia akan tertangkap.

hup—

gadis itu melompat lagi dan berhasil meraih bagian atas dinding, ia segera memanjat nya dan melompat ke atap rumah warga

"ITU DIA!!"

"....?!!!"

gadis itu menoleh dengan panik begitu dua orang lelaki yang tadinya mengejarnya menunjuk dirinya, ia pun berlari melompati atap-atap rumah warga

ia harus kabur sejauh mungkin..

"kejar!!"

--------------

pagi hari setelah malam tahun baru, dimana seharunya sekolah meliburkan murid-murid nya justru menyuruh para murid tingkat akhir untuk masuk dengan alasan mengejar materi

dia, Eliza Clemira atau biasa di sapa Mira.gadis berusia 18 tahun berjalan menyusuri koridor, dia adalah murid kelas 12 di SMA negeri Depok.

ia mendapatkan beasiswa full dan termasuk murid paling rajin seangkatan.

"Pagi Ra"

sapa teman nya yang kebetulan datang beberapa menit setelah dirinya, Mira tersenyum simpul

"pagi"

balas Mira, teman nya yang bernama Putri itu tersenyum.

mereka berjalan beriringan memasuki kelas yang masih sepi, Mira dan Putri adalah anak yang berprestasi di sekolah jadi tak heran jika mereka berteman baik karna sering ikut perlombaan maupun olimpiade bersama.

"besok ada ujian matematika, Lo ikut?"

ujar putri sembari duduk di kursi nya, Mira melepas jaketnya terlebih dahulu sebelum duduk

"kurang tau, nentuin sama jadwal juga.."

"iya sih, Lo sibuk banget akhir-akhir ini sampai gak ikut kerkom"

(kerkom= kerja kelompok)

Mira hanya tersenyum, sebenarnya dia sangat ingin ikut kumpul-kumpul teman namun sayang keinginan itu harus ia pendam dalam-dalam karna keadaan nya di luar rumah yang sangat berbeda dari keadaan nya saat di sekolah

Mira juga tak pandai bergaul, Putri adalah satu-satunya teman yang ia punya.

"oh ya nanti jam ke 3 bakal kosong, Lo mau ikut gak?"

"ikut kemana?"

ujar Mira sambil mengeluarkan buku dari tas nya, Putri menatap nya dengan sorot mata yang memancarkan semangat

"nanti anak kelas 12 IPS sama IPA, mereka bakal tanding basket! nonton yuk!!"

ujar Putri dengan semangat, Mira tersenyum lalu mengangguk. walau ia tidak terlalu suka yang berbau olahraga tapi karna itu permintaan Putri maka akan ia kabulkan

Putri adalah satu-satunya teman yang ia miliki maka dari itu Mira selalu mengiyakan apapun keingin Putri selama masih bisa di sanggupi

"yes!! gitu dong~"

ujar Putri sambil memeluk Mira erat, Mira terkekeh dan tersenyum merasakan hangat dari pelukan Putri

-------------

"Putri!"

panggil dua orang siswi yang berdiri di ambang pintu kelas Mira, Putri menoleh

kedua siswi itu melambaikan tangan nya seolah mengajak Putri untuk ikut dengan mereka, Putri pun mengangguk dan meminta izin kepada guru yang sedang mengajar

"put, Lo ikut kan nanti ke pertandingan nya Felix?"

"ikut dong! gak mungkin gak ikut!!"

ujar Putri sembari melompat kecil karna senang dan semangat, mereka bertiga berjerit kecil

"oh ya, gue ajak Mira juga"

seketika raut wajah yang tadinya senang berubah menjadi kesal, dua siswi itu menatap kesal kearah Putri

"Lo ngapain sih ajak dia, dia tuh cuma manfaatin Lo doang"

Putri mengerjapkan matanya bingung

"kok kalian ngomong nya gitu sih?"

"ya gue gak suka aja liat dia nempel terus ke Lo, gue tau dia gak punya temen makanya nempel terus sama Lo kayak beban"

ujar siswi itu dengan wajah tak suka nya, ia menatap ke dalam kelas atau lebih tepatnya ke arah Mira yang sedang fokus ke pelajaran

alis Putri bertaut kesal

"maksud kalian apa?! Mira tuh baik sama gue! jangan coba-coba jauhin gue sama Mira!"

ujar nya kesal, Putri pun masuk ke dalam kelas dengan kaki yang sedikit terhentak

seisi kelas menatap Putri kebingungan dan beberapa menatap nya dengan tatapan aneh

"kenapa put?"

"gak"

-------------------

"eh lix! Putri tuh!"

ujar Bachtiar menyiku lengan Felix, mereka sedang bersiap-siap untuk pertandingan

Felix merupakan shooting guard group dan memiliki banyak fans jadi wajar jika teman-teman nya sering menjodoh-jodohkan dia.

Felix dan Putri itu satu angkatan hanya saja berbeda jurusan

Felix IPS sedangkan Putri IPA.

"samperin ah"

ujar Felix dengan seringai jahilnya menghampiri Putri dan juga Mira yang sedang sibuk mencari kursi kosong

"hai cantik"

sapa Felix genit, Putri berjengit kaget dan langsung menoleh ke arah Felix

"Fe-Felix? kaget ihh.."

ujar Putri kesal sekaligus malu, Mira hanya diam melihat interaksi hangat teman nya. ia senang karna Putri di cintai banyak orang

"ngapain di sini? gak duduk?"

tanya Felix sambil melirik singkat kearah Mira

"lagi cari kursi kosong lix, Lo liat gak?"

"yaelah, tuh di sana ada"

ujar Felix menunjuk kursi kosong yang berada di pojokan, Putri tersenyum senang lalu mengajak Mira agar duduk di sana

"ayo Ra kesana!"

namun Mira tidak menjawab, dia menatap ke arah belakang dinding sekolah, pepohonan yang ada di belakang dinding itu bergerak aneh

"Ra! Mira!!"

Mira tersadar dan langsung menoleh ke arah Putri

"a-ah iya ayo"

mereka berdua pergi setelah berpamitan dengan Felix, Felix menatap kepergian mereka

atau lebih tepatnya menatap punggung Mira.

"aneh dasar"

ujarnya menatap aneh ke Mira, dia merasa aneh saja dengan gadis itu karna hanya diam

biasanya gadis-gadis akan sok imut di dekat nya atau curi-curi pandang sedangkan Mira sama sekali tidak melirik nya dan bahkan seperti tidak menganggap nya ada, Mira hanya menatap Putri.

"jangan-jangan... ah gak! gak mungkin!"

ujar Felix mengibaskan tangan di depan wajah untuk mengusir pikiran buruknya.

"Lix!! sini!"

"Oke!!"

To be continued.