"Jangan menghindar terus!" teriak Ardha Candra. "Dasar gorila tidak berguna!"
"Memangnya siapa yang sudi ditebas pedangmu, hah?!" balas si Nimfa gorila bertanduk. Ia meraih televisi besar itu.
"Oi, oi, oi…!" sahut Ardha Candra. "Itu TV mahal, sialan!"
Sang makhluk menyeringai lalu melemparkan televisi itu ke arah Ardha Candra.
Pria itu merasa serbasalah, kalau dielak, televisi itu pasti akan hancur membentur dinding. Kalau ditebas dengan pedangnya, pasti akan terbelah dua.
"Kau makhluk sialan!" maki Ardha Candra seraya mengelak ke sisi kiri, lalu melompat ke arah makhluk siluman itu dan menebaskan pedangnya.
Makhluk itu terkekeh seolah menertawai Ardha Candra, ia melompat menghindari tebasan dengan suara berdengung menggidikkan itu.
Lalu mendarat kembali pada sebuah sofa yang masih utuh. Sayangnya, kaki makhluk itu justru merobek bantalan duduk sofa tersebut, dan amblas. Makhluk itu hilang keseimbangan seolah akan terjengkang ke belakang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com