"Yaa," ujar Clara Dimitrova seraya menyeruput kopi di tangannya.
"Kenapa kau tidak membangunkanku?" tanya Surya Admaja yang tentu saja itu hanyalah sebuah godaan saja karena ia suka melihat wajah cantik yang bersemu kemerah-merahan itu. terlebih lagi, ia tahu alasan di balik memerahnya wajah sang gadis.
"Ermm…" Clara mencoba memandang ke arah lain. "Saya sudah membangunkan Anda tadi, mengetuk-ngetuk pintu kamar Anda."
"Begitu, ya?" Surya Admaja mengangguk-angguk.
Pembohong! Tawa sang pria di dalam hati. Kau jelas-jelas menikmati pemandangan tadi itu, bahkan hendak menyentuh kemaluanku.
Ooh, Clara, apa tidak ada cara untuk bisa menyetubuhimu selain dengan membuatmu tertidur?
Hemm… aku akan memikirkan ini nanti, pikirnya.
"Aah, ya sudahlah," ujar Surya Admaja seraya melangkah menuju dapur dan seterusnya ke kamar mandi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com