webnovel

Nightmare

(POV Ketiga)

Hari ini kamu, Tohka, Hiroto dan Mukuro sedang berjalan-jalan bersama di tengah kota. Karena insiden waktu itu, kamu perlu menenangkan diri agar tidak stres. Untung saja masalah dengan Yae tidak berlanjut hingga dipanggil oleh guru ataupun kepala sekolah.

Matahari bersinar terang dengan diiringi beberapa awan putih yang melukis langit. Melihat ke atas, jiwamu merasa tenang.

N/K : 'Akhirnya bisa santai juga...'

Kamu menikmati indahnya hari ini dengan menjalani kencan ganda. Hal yang jarang untuk dilakukan tapi kamu tidak protes.

Kalian berempat bergerak menuju taman hiburan dan pusat perbelanjaan yang sudah direncanakan. Kamu dan Tohka bergandengan tangan sedangkan Hiroto dan Mukuro saling merangkul. Meskipun banyak orang yang tidak sadar mereka menunjukkannya secara terang-terangan.

Suasana kota saat ini sedang ramai namun tidak terlalu padat. Lalu lintas di kota juga tidak ada kemacetan. Orang-orang yang ada di trotoar juga terlihat santai. Hari yang pas untuk menenangkan diri.

Tohka : "N/K, hari ini kita mau taman hiburan kan?"

N/K : "Mm.. Ada apa memangnya?"

Tohka : "Aku hanya ingin tahu tempat seperti apa taman hiburan itu. Apa mirip dengan kebun binatang?"

N/K : "Tentu saja berbeda. Taman hiburan memiliki banyak permainan dan juga wahana yang bisa dinaiki. Kalau kebun binatang hanya melihat keberagaman hewan saja."

Tohka : "Benar juga ya.. Aku jadi semakin penasaran."

Hiroto : "Kita juga bisa lihat ikan lo."

Tohka : "Benarkah? Ikan apa yang akan kita makan? Sushi? Sashimi? Atau.."

Tohka tenggelam dalam pikirannya mengenai makanan.

N/K : "Bung.."

Hiroto : "Aku tidak bohong! Memang di samping kita akan bermain di sana, kita juga bisa masuk ke akuarium raksasa."

N/K : "Setidaknya katakan lebih jelas. Kau tahu sendiri kalau Tohka ini pecinta makanan."

Hiroto : "Maaf, maaf."

Mukuro : "Sang kekasih memang sulit untuk dimengerti. Daku harus memberikan filosofi agar dia tak tersesat dalam jalan hidupnya."

Hiroto : "Iya aku mengerti. Tadi kan aku sudah minta maaf."

Kalian semua berjalan hingga akhirnya sampai di depan toko pakaian dalam untuk wanita atau biasa disebut lingerie. Kamu berhenti dan melihat Shido yang sedang berjalan bersama-sama dengan murid baru yaitu Tokisaki Kurumi.

Hiroto : "Itu kan..."

Mukuro : "<Nightmare>."

N/K : "Dia cukup berani untuk mengajak sang malapetaka berkencan. Kita biarkan saja. Jika dia menunjukkan kekuatannya baru kita akan bertindak. Lagipula masih ada jadwal yang masih harus kita lakukan."

Tohka : "Ikan~"

N/K : "Dan mengatasi krisis makanan di dalam pikiran Tohka."

Hiroto : "Kau benar. Ayo kita lanjutkan."

Membiarkan Shido dengan masalah yang akan dia hadapi, kamu pergi ke taman hiburan. Jarak tempuhnya tidak terlalu jauh dan juga ini bisa menjadi pengalaman yang sangat bagus bagi Tohka untuk mengenal kegiatan yang ada di masyarakat lebih jauh lagi.

Kalian sebentar lagi sampai di taman hiburan namun ada seseorang yang menghalangi kalian. Dia terlihat seperti anak hiu. Superbia Squalo.

Squalo : "VOOOOOIII! APA KABAR DIR- Guhuk!"

Kamu memberikan dia pukulan telak di perutnya. Dia terbengkalai akibat seranganmu itu.

N/K : "Bisa tidak kau jangan berisik? Suaramu bisa membuat orang terkena serangan jantung."

Squalo : "Aku minta maaf... Aku tidak akan mengulanginya lagi."

N/K : "Haah... Lalu, apa tujuanmu menyapaku di depan umum seperti ini?"

Squalo : "Aku hanya ingin menyampaikan pesan dari bos. Sebentar lagi perang cincin akan dimulai. Dia ingin kau jadi tamu VIP."

N/K : "Bukankah sudah jelas? Aku tidak akan berurusan dengan dunia mafia sampai mereka benar-benar bergerak. Jadi kau bisa pergi."

Squalo mengerti dengan jawabanmu tapi dia sedikit mendekat dan berbisik.

Squalo : "Berhati-hatilah dengan Kokonoe. Mereka sudah mengerahkan seluruh penjaga mereka."

Matamu melebar untuk sesaat dan kamu mengangguk. Squalo langsung pergi dari hadapan kalian. Rasa khawatir dapat terlihat jelas di wajah Tohka. Kamu hanya memberikan elusan kepala agar dia merasa tenang. Setelah itu kalian melanjutkan untuk masuk ke taman hiburan.

Kamu sudah membeli tiket secara on-line jadi tinggal menunjukkan bahwa kalian sudah memiliki tiket masuk. Saat di dalam, Tohka langsung melihat banyak sekali wahana permainan yang belum pernah dia lihat.

Tohka : "N/K lihat! Banyak sekali wahana yang bisa kita mainkan."

Tohka langsung berlari dan kamu mengejarnya agar Tohka tidak tersesat. Hiroto dan Mukuro juga mengikuti kalian dari belakang. Wahana pertama yang akan kalian coba adalah tabrak mobil. Tohka terlihat sangat antusias ketika melihat permainan ini.

Kalian pun langsung memainkannya. Tapi sebenarnya hari ini akan menjadi siksaan yang membuat stresmu meningkat.

<Time Skip oleh Chibi Tohka yang mengalahkan Chibi pengunjung lain tanpa ampun>

(POV Kamu)

Lelahnya....

Empat jam aku meladeni dia bermain di taman hiburan ini. Dan semua itu kulakukan tanpa beristirahat sedikit pun.

N/K : "Tubuhku seakan tidak bernyawa..."

Hiroto : "Kau bisa mengatakannya lagi."

Mukuro : "Fisik daku bak patung dalam air."

Kini kami semua sedang beristirahat di sebuah kafe lokal. Tohka sedang memesan makanan dan kami hanya lemas di kursinya empuk ini. Aku tidak menyangka bahwa Tohka tidak merasa lelah setelah memainkan semua wahana di tempat ini.

Hiroto : "Ngomong-ngomong N/K.."

N/K : "Mm?"

Hiroto : "Kau tidak khawatir dengan <Nightmare> akan menunjukkan diri? Maksudku bentuknya sebagai roh."

N/K : "Aku sebenarnya tidak terlalu peduli. Tapi.. kita tidak bisa bergerak dengan kehendak pribadi. Kita tidak tahu apakah <Phantom> akan mengambil tindakan terhadap kita atau membiarkan kita begitu saja. Juga.."

Aku melihat ke arah Tohka yang sedang memesan makanan.

N/K : "Proyek DEM tentang <Demon King> tidak bisa kubiarkan begitu saja. Berhasil menyegel kekuatan roh secara total bukanlah hal yang mudah. Ditambah lagi dengan adanya <Nightmare> yang memberanikan diri untuk muncul di hadapan sang penyegel roh sendiri sudah bisa menandakan bahwa rencananya sudah berjalan lebih jauh daripada yang kita duga."

Hiroto : "Kau ada benarnya. Apalagi jika secara diam-diam Estraneo melakukan kerja sama dengan mereka maka.."

N/K : "Benar. Perang lokal antara mafia dengan roh tidak dapat terhindarkan."

Kami pun memikirkan gerakan yang akan dilakukan ke depannya. Tohka pun baru selesai memesan dan makanannya sudah diletakkan di atas meja.

N/K : "Terima kasih ya Tohka. Maaf merepotkan."

Tohka : "Tidak apa-apa. Aku akan selalu senang untuk membantu. Nah sekarang ayo kita makan!"

"Selamat makan!"

Kami memakan makanan yang sudah Tohka pesan untuk kami. Aku mendapatkan omurice dengan teh hangat, Tohka memakan lasagna dengan susu vanilla, Hiroto dan Mukuro mendapatkan makanan yang sama yaitu nasi kari pedas dengan minumnya yaitu Jus stroberi dengan sedotan khusus untuk pasangan.

Aku segera menghabiskan makananku dan minum dengan santai. Tohka terlihat sangat senang menikmati makanannya saat ini. Aku pun mengusap kepalanya.

N/K : "Pelan-pelan saja. Makanannya tidak akan lari ke mana pun. Oke?"

Tohka : "Umu!"

Dia tersenyum dan melanjutkan untuk makan. Entah kenapa aku tidak pernah merasa bosan ketika melihat dia tersenyum seperti ini. Tohka memang mempunyai ekspresi wajah yang lucu. Tapi yang paling kusukai darinya adalah ketika dia tersenyum.

Aku menikmati setiap detik dari senyumannya hingga akhirnya dia selesai makan. Sayang sekali. Untungnya aku sudah merekam detik-detik berharga itu.

Tohka : "Terima kasih atas hidangannya!"

N/K : "Kau mau lagi?"

Tohka : "Nanti saja. Aku ingin jalan-jalan lagi. Aku ingin memasak bersama di rumah setelah ini. Boleh kan?"

N/K : "Tentu saja boleh. Tapi kalau berlebih kau harus menghabiskannya."

Tohka : "Tenang saja. Aku pasti bisa."

N/K : "'Iya. Kau bisa kekenyangan dan muntah.' Kalau begitu ayo kita lanjutkan. Kita hanya perlu belanja saja sekarang. Ayo Hiro..to."

Hiroto dan Mukuro ternyata belum menghabiskan minuman mereka. Mereka masih memperebutkan tetesan terakhir dari jus yang mereka minum.

N/K : "Ya ampun..."

<Time Skip oleh Chibi Mukuro menang dari Chibi Hiroto>

Kami semua berada di dekat taman untuk beristirahat. Sambil melihat keadaan sekitar, aku memastikan tempat untuk berbelanja menggunakan ponsel. Ada tiga toko yang akan menjadi destinasi kami.

Pertama toko buku karena ada stok terbatas yang tidak dijual secara online. Kedua adalah toko pakaian. Tohka ingin membeli pakaian tradisional Jepang dan memang sebentar lagi akan ada festival. Dan ketiga adalah toko elektronik.

Aku ingin memberikan Tohka ponsel karena dia selalu memakai ponsel bekas milikku. Juga agar dia bisa berkomunikasi dengan mudah.

Semoga saja tidak akan ada masalah yang menimpa kami.

Melihat waktu di jam lokal, sekarang pukul 14.55. Kami masih berada di dalam taman lokal. Berjalan menuju jalan keluar tiba-tiba sebuah suara muncul dari balik pohon.

"AAAAAAAAAHHHHH!!!!!"

Suara yang tidak asing.

Tohka : "N/K, tadi suara apa itu? Sepertinya ada seseorang yang terkena masalah."

Hiroto : "Kau salah Tohka. Itu bukan suara orang yang sedang terkena masalah."

N/K : "Melainkan suara orang yang tidak punya kejantanan sama sekali."

Aku dan Hiroto melakukan tos. Tohka masih memasang wajah khawatir. Hanya menghela nafas, aku melihat Hiroto dan dia mengerti.

N/K : "Kau ingin memeriksa sumber suara itu Tohka?"

Tohka : "Kalau boleh. Tapi tidak juga tidak apa."

Hiroto : "Aku dan Muku akan pergi lebih dulu. Kalian berdua bisa memeriksa siapa orang yang berteriak tadi. Ayo Muku."

Mukuro : "Daku ingin berpegangan tangan dengan Nushi-sama."

Hiroto : "Iya boleh."

Hiroto dan Mukuro langsung meninggalkan kami berdua. Aku dan Tohka memeriksa dari mana asal teriakan tadi. Kami mencari dan terus mencari hingga mendengar sebuah suara.

??? : "Ah, ah, aku gagal. Aku mengacaukan semuanya!"

Suara itu tidak salah lagi.

N/K : "Ayo Tohka!"

Tohka : "Umu!"

Aku dan Tohka berlari menuju suara itu dan bau darah mulai tercium di udara. Sebentar lagi kami sampai di tujuan. Dari jauh aku bisa melihat tiga orang di depan. Itsuka Shido, Takamiya Mana dan juga...

.

.

.

<Nightmare>.

(POV Ketiga)

Kamu dan Tohka baru saja sampai di tempat kejadian. Di sana ada Takamiya Mana yang sedang memakai peralatan lengkap, Itsuka Shido yang sedang duduk lemas dan Tokisaki Kurumi atau <Nightmare> yang sedang memakai <Astral Dress> miliknya.

Menganalisa keadaan secepat mungkin, kamu bisa melihat Kurumi dengan <Zaphkiel> miliknya.

N/K : "'Situasinya tidak bagus. Aku tidak bisa menggunakan itu sembarangan.' Tohka, jangan gunakan box weaponmu untuk saat ini. Kita tidak bisa memancing perhatian lebih dari ini."

Tohka : "Umu. Aku mengerti."

Kalian berdua keluar dari balik pepohonan dan mereka bertiga melihat kalian.

Shido : "N/K? Tohka? Apa yang-"

N/K : "Diamlah. Kita sedang dalam keadaan yang tidak menguntungkan. Jadi kusarankan kau tidak macam-macam Shido."

Kurumi : "Wah wah, bukan satu tapi tiga orang yang ingin menghalangi jalanku. Apa yang sebaiknya kulakukan sekarang?"

Mana : "Kau ini siapa?"

N/K : "Kita kesampingkan perkenalan kita. Masalah di depan mata harus kita tuntaskan."

Mana : "Baiklah. Asalkan Nii-sama baik-baik saja aku tidak keberatan. Tapi aku harus meminta keterangan secara pribadi."

N/K : "Terserah. [Lucifugus]"

Kamu menggunakan api kabut untuk membuat replika dari kekuatan <Queen>. Mata Kurumi melebar dan mengarahkan senjatanya padamu.

Kurumi : "[Aleph]"

Kamu maju ke depan dan membiarkan peluru itu mengenai tubuhmu. Tak menyangka bahwa kamu akan melakukan itu, Kurumi mempersiapkan peluru berikutnya.

Tohka : "Jangan harap! Aku tidak akan membiarkan kamu melukai N/K!"

Tohka memberikan pukulan telak di tubuh Kurumi dan menendangnya setelah itu. Kurumi melakukan putaran di udara untuk menjaga keseimbangan. Namun kamu sudah berada tepat di belakangnya. Tanpa basa-basi kamu langsung memegang kepala Kurumi dan membantingnya sekuat tenaga ke tanah.

Kurumi : 'Dia tahu bagaimana setiap peluruku bekerja.'

N/K : 'Sepertinya dia mulai menyadarinya. Baguslah kalau begitu. Tapi aku tidak yakin apa dia bisa bertahan atau tidak.'

Dari belakang, Mana bersiap menembak dan kamu menghindar dari jarak tembaknya. Benar saja Mana langsung menembak Kurumi tanpa ampun.

Shido : "Kurumi!"

N/K : "'Orang ini.. Dia malah mengkhawatirkan roh ini.' Akhiri sekarang juga."

Mana : "Kau tidak perlu memberitahu apa yang akan kulakukan."

Mana perlahan mendekati Kurumi. Kamu menutup pandangan Tohka menggunakan api kabut agar dia tidak perlu melihat apa yang akan Mana lakukan. Untuk Shido kamu membiarkannya begitu saja.

Shido : "Tunggu dulu! Jangan bunuh dia!"

Kurumi : "Shido-san, kau rupanya sungguh baik hati."

Jleb

Tanpa adanya kata keluar dari mulut Mana, dia menghabisi Kurumi dan dia mati saat itu juga. Kamu tahu bahwa tidak semudah itu menghabisi nyawa Kurumi jadi perlahan kamu meninggalkan Mana dan Shido berdua di TKP.

Menggunakan api malam untuk berpindah tempat, kamu membawa Tohka ke gang sempit di dekat toko yang akan kalian kunjungi. Tohka melihat kamu dengan tatapan bingung.

Tohka : "N/K.. kenapa kita meninggalkan mereka begitu saja?"

N/K : "Haah.. dia bisa mengatasi masalah dari sini. Selain itu aku tidak bisa mengambil risiko lebih jauh untuk memperlihatkan kekuatanmu. Aku tidak mau kalau mereka mulai mengincar nyawamu. Kau terlalu berharga untukku Tohka."

Tohka : 'Aku terlalu berharga...'

Tohka menunduk malu mendengar kata itu darimu. Setelah mengalihkan perhatian Tohka, kamu menggandeng tangannya dan membawa Tohka ke tempat yang akan kalian tuju. Tanpa kalian ketahui, rekaman pertarungan kalian telah sampai pada seseorang yang cukup berbahaya di hidup kalian.