"Tapi, saya belum bisa menjalin hubungan denganmu. Saya takut kamu tidak tahan dengan hubungan LDR, apalagi pekerjaanku seorang dokter. Kamu tau kan betapa sibuknya saya. Takutnya saya lupa memberikan kabar, karena kesibukan saya, dan kamu malah salah paham dengan saya..." jelas Hendrik.
"Tidak masalah, aku butuh kepastian. Masalah LDR jangan dipikirkan, kapan saja aku bisa menyusul mu..." jawab Tere.
"Apa kamu yakin? Kita tidak bisa selalu sering bertemu, ya paling tidak kita bertemu saat saya ada waktu senggang..." sambung Hendrik.
"Tidak masalah bagiku, asalkan kamu menjadi milikku. Aku tau bagaimana sibuknya seorang dokter, aku akan lebih dulu mengabarimu jika kamu lupa." sahut Tere.
Hendrik terkekeh mendengar ucapan Tere, kemudian ia mengacak rambut gadis cantik itu. Tepat saat mata hari mulai terbenam, Hendrik mengeluarkan cincin dan menyodorkan pada Tere.
"Will you be my girlfriend?" ucap Hendrik.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com