246 TAK ADA YANG BISA DISEMBUNYIKAN

Aisyah tampak masih berkutat dengan bakso beranak ekstra pedasnya. Masih belum banyak yang rusak.

Kinan mengamati Aisyah, yang masih belum tampak kepedasan. Belum ada tisu yang berserakan di meja. Bukankah katanya, kalau kepedasan, ia akan banyak menggunakan tisu untuk menghapus ingus.

"Dari mana loe? Lama banget," tanya Aisyah terlihat santai saja. Ia sangat sibuk dengan baksonya.

"Baksonya baru datang?"

Bukannya menjawab, Kinan malah bertanya balik.

Aisyah tak menanggapi, baginya pertanyaan Kinan tak patut untuk dijawab, buang-buang energi saja yang ada.

"Aisyah, ini udah mulai dingin. Artinya udah lama datangnya. Sementara bakso lo belum juga seperempat yang habis."

Kinan berucap seolah ia ingin Aisyah menanggapi apa yang ia curigai.

"Berhenti banyak tanya. Makan aja sana."

Aisyah tak memedulikan, ia akan segera menghabiskan baksonya. Reaksi pedas sudah membakar kepala. Keringat mulai bercucuran.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter