200 SEANDAINYA MUTIARA MASIH HIDUP

Kinan duduk di salah satu kursi taman. Ia menutup wajah dengan kedua telapak tangan. Menangis, hanya itu yang bisa ia lakukan sekarang. Meski sadar, tangisan itu takkan dapat membawa Zero kembali kepadanya.

Dalam tangisan yang tertutupi itu, seseorang menepuk bahunya.

Kinan terkejut, berharap yang datang itu adalah orang yang ia ingini.

"Nan."

Namun, bukan. Kinan kembali menundukkan wajah.

"Nan, gue tadi cuma nggak sengaja lihat loe lari-lari."

"Mau apa loe?" tanya Kinan ketus.

Ada angin apa, Putra tiba-tiba jadi berubah baik pada dirinya. Biasanya juga seperti orang tidak kenal.

"Gue mau minta maaf, soal segala hal yang pernah terjadi antara kita."

"Apa contohnya? Bisa loe sebutin?"

Mendengar pertanyaan tersebut, Putra jadi merasa tidak enak. Hampir semua prilakunya pada Kinan itu buruk.

"Semuanya, Nan."

Kinan menatap pemuda itu dengan sorot penasaran. "Tumben banget, kesambet setan apa loe?"

Putra yang duduk di kursi sebelah, hanya tersenyum kecut.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter