317 PICIK

Setelah diminta dengan sangat, akhirnya Adit pun mau juga untuk pulang ke apartemen. Semula, sang Ayah bersikeras ingin tetap berada di sana, menemani putrinya. Namun, Haz dan Putra terus meyakinkan. Kasihan Bunda sendirian saja di rumah.

Tak lama, Aisyah datang, ia tak sempat berjumpa dengan Adit. Polwan itu setengah berlari saat melihat Haz dan Putra dari kejauhan, berdiri di pintu ICU.

Melihat Aisyah dan Bagas datang, Putra hanya tersenyum simpul. Ia mencoba menyembunyikan sesak yang terasa di dalam dada.

"Tra, Haz, gimana kondisi Kinan?"

Aisyah ikut mengintip dari balik kaca pintu ICU itu.

"Kasihan banget dia."

Putra ikut mematut Kinan, yang kini tampak tertidur, terkulai lemah di atas tempat tidur. Ia berdiri di belakang Aisyah.

"Kapan sih dia dropnya?"

"Tadi sore, gue temuin di kawasan puncak."

Aisyah menoleh pada Putra, "Puncak? Siapa yang dia temui di sana?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter