114 HARI PERTAMA DI PENJARA WANITA

Kinan membuka mata.

Pertemuan dengan Nek Asih, meski di dalam mimpi saja sudah membuatnya merasa sangat bahagia.

Kinan meraba bawah perutnya. Masih terasa nyeri, walau sudah jauh berkurang. Ia lalu memerhatikan sekitar. Seperti ruangan rumah sakit. Ada tirai yang membatasi tempat ia tidur dengan orang di sebelah.

Kinan berusaha untuk duduk. Ia penasaran di mana keberadaannya saat ini.

Namun, sebelum sempat turun dari ranjang pasien, seorang polwan sudah datang dan menengoknya.

"Mbak Kinan sudah baikan?"

Sang polwan langsung berdiri di sisi Kinan.

Gadis itu tersentak, "Oh, iya, Bu. Saya ada di mana?"

Polwan itu meminta Kinan untuk tetap di atas ranjang. "Ini di rumah sakit. Apa Mbak sudah tidak ada keluhan berarti?"

Kinan menggeleng. Ia tidak memiliki keluhan apa-apa selain hanya rasa nyeri yang tadi, masih tersisa sedikit.

"Baik. Apa Mbak Kinan sudah merasa lebih baik?"

Kinan mengangguk. Ia memang merasa cukup baik. Hanya perasaan saja yang sangat tidak baik.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter