267 BERBENAH

258.

Kemudian ia terpikir sesuatu yang lain, kalau tidak ada yang mengetahui keberadaannya di Ibu Kota. Kinan mematut pantulan bayangannya di cermin.

Dengan berbusana seperti ini. Ia pasti takkan dikenali. Iya.

"Kita ketemu di restoran cepat saji saja. Nanti aku share lokasinya."

"Baiklah. Kamu masih mampu mengenali saya kan?"

Kinan mengangguk. "Meski kamu jadi seperti apapun, aku akan mengenalimu. Justru kamu yang akan kesulitan nantinya buat ngenalin aku."

"Kenapa?"

"Nanti aja kita ketemu, aku juga mau lihat, kamu bisa nggak sih ngenalin aku apa nggak?"

Zero terdengar tertawa kecil. "Pukul berapa?"

"Abis Zuhur aja."

"Ya sudah. Saya akan tunggu kabar dari kamu."

"Oke."

Waktu memang begitu cepat berputar. Rasanya baru sebentar ini telponan dengan Zero. Sekarang sudah adzan Zuhur saja.

Kinan bergegas sholat.

Selesai, ia pun mulai memesan taksi online. Ia tak punya kendaraan di sini, dan rasanya juga tidak perlu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter