webnovel

156. PERADILAN (9)

Keseriusan pada raut wajah Salur Bey dan juga suaranya menunjukkan bahwa apa yang dikatakannya kepada Esen Bey merupakan sebuah peringatan keras. Jelas bila dirinya tidak main-main dan keputusannya itu bersifat mutlak. Dia tidak dapat dibantah oleh Esen Bey maupun siapapun yang berada di sana.

Dengan wajah muram, Salur Bey berpaling ke arah kedua prajurit yang kini sudah berdiri di belakangnya. "Segera bawa Esen Bey keluar dari ruangan ini!" perintahnya tegas.

Menyaksikan Salur Bey yang tidak main-main, membawa Esen Bey kembali kepada akal sehatnya. Cengkeramannya pada kerah Behram pun mengendur. Begitu pula dengan seluruh otot pada tubuhnya. Ekspresinya jatuh dalam penyerahan.

Itu adalah peradilan yang diselenggarakan bagi putrinya. Bagaimana mungkin Esen Bey sebagai ayah dari gadis itu untuk melewatkannya?

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com