webnovel

Harem milik Suamiku

STATUS Semua orang membutuhkan status. Seorang gadis cantik dan tomboi bernama Marigold pun membutuhkan status. Yaitu status menikah. Sebuah status agar tidak selalu direcoki orang tuanya. Dan orang tua Marigold juga membutuhkan status sebagai besan, mertua, nenek dan kakek. Maximilian, seorang milyader yang membutuhkan status. Sebuah status yang harus dicapai karena sebuah ramalan. Ramalan yang mengatakan bahwa dirinya harus mencari tujuh istri yang mempunyai identitas nama bunga dan harus melambangkan kemakmuran. Tujuannya agar Maximilian tetap bisa berada di atas posisinya di kerajaan bisnis keluarga. Begitu pula dengan para istri dari Maximilian, yang menginginkan sebuah status dari sebuah pernikahan. Mereka menginginkan status berada di lingkungan sosialita dan terkenal. Status finansial yang aman untuk tujuh turunan. Status fisik, dimana merasa bangga untuk mendapatkan pasangan yang sempurna. Bahkan status sebagai orang tua yang menginginkan bibit unggul untuk meneruskan keturunannya. Ini adalah sebuah kisah seorang laki-laki dengan ketujuh pendamping hidupnya. Tinggal di sebuah mansion mewah, dimana setiap hari Maximilian harus berkutat dengan semua keunikan dan pesona ketujuh istrinya. Setiap hari, ketujuh istrinya selalu bersaing demi mendapatkan perhatian darinya. Lalu.. siapakah yang akan menjadi kesayangan sang milyader? ***** Karya 2miles_dreams : 1. Cinta Angie (Tamat) 2. The Cupid's Arrow : A Choice of Love (On Going) 3. Harem milik suamiku (on going) Jika teman-teman suka dengan karyaku, masukkan dalam rak buku dan terus dukung karyaku dengan memberikan power stone. Review dan kritik saran nya juga ku tunggu. Aku harap karyaku bisa menjadi salah satu novel kesukaan teman-teman.

2miles_dreams · Urban
Not enough ratings
128 Chs

Bab 82 : Reuni dadakan (2)

"Janji dulu dengan mama, kalau besok kamu akan datang ke acara reuni itu."

"Ck, malas," gerutu kesal Marigold, lalu berniat membanting pintu kamarnya, namun mamanya menahan pintu itu dan mengekorinya masuk ke kamar. Marigold merebahkan punggungnya yang lelah ke atas ranjang.

"Kok bisa malas sih?" omel mamanya tidak mengerti. "Mama saja kalau ada janji temu dengan teman-teman, pasti selalu bersemangat dan tidak sabar untuk segera datang."

"Haish! IItu kan mama," sahut Marigold dengan memutar bola matanya. "Aku ini pulang kampung untuk bertemu dengan papa mama, bukan untuk ngobrol unfaedah dengan mantan teman SMU itu. Asal mama tahu, lebih menyenangkan berkutat dengan tanaman papa daripada melihat wajah-wajah tidak tulus mereka. Itu sangat memuakkan, ma."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com