webnovel

Mungkinkah dia

Sore itu Kyra keluar kantor dan segera menemui Andrean yang sudah menunggu nya.Dia menyapa Andrean yang sedang berdiri didepan mobilnya.Tanpa dia sadari Presdir baru saja keluar bersama Natalie dan memperhatikan mereka.

"Bukankah itu Andrean?" tanya Sean pada Natalie

"Betul,Pak." Natalie menjawab seraya menoleh melihat Kyra dan Andrean

"Apakah mereka pacaran?" tanya Sean lagi

"Maaf,Pak.Saya tidak tau.." Natalie menjawab gugup

"Tapi Pak Andrean memang sering menjemput Lia." tambahnya lagi

"Oh..begitu." ucap Sean seraya membuka mobil nya dan berlalu pergi

Natalie hanya menggelengkan kepala nya,dia bahkan tidak tau harus menjawab apa tadi.Bukankah itu urusan pribadi Lia dan Andrean.Lagi pula Andrean adalah sahabat Presdir,bagaimana mungkin dia tidak tau siapa kekasih Pak Andrean.

Sementara itu Lia dan Andrean sudah berlalu dari hadapannya.Andrean mengantarkan Lia,dan kemudian langsung pulang ke apartemen.

Lia bergegas mandi dan kemudian mengambil hp nya,dia melihat ada panggilan tidak terjawab.Baru saja dia mau mengeceknya,hp nya kembali berdering.

"Hallo.." ucap Kyra

"Lia,bisakah kita minum malam ini?" tanya suara dari sebrang telfon yang ternyata adalah Presdir nya.

Kyra gugup,melihat layar ponsel dan kembali menaruh nya didekat telinga.

"Ah,iya Pak..baiklah." ucap nya gugup

"Kalau begitu,akan saya jemput." ucap Sean lagi

"Tidak perlu pak,saya akan langsung kesana." jawab Kyra

"Baiklah." ucap Sean dan kemudian mematikan telfonnya

Kyra bergegas berganti pakaian,dia mengenakan celana jeans panjang dan kaos putih..tak lupa dia memakai switter dengan lengan sampai siku.

Dia memesan gojek dengan tujuan kafe yang sudah Presdir kirimkan alamatnya.

Sampai disana dia melihat Presdir duduk dengan tenang.Dia belum memesan apapun.

Kyra menghampiri dan menyapa dengan menundukkan kepala nya sedikit,seolah hormat.Sean kemudian menyuruh nya duduk,dan memanggil seorang pelayan.

"Coklat panas 2,dengan sandwitch" ucap Sean

Kyra nampak gugup,baru pertama kalinya mereka bertemu diluar jam kerja.Kecuali saar makan siang waktu itu.Bosnya nampak beda,dia tidak mengenakan jas seperti biasa nya..malah tampak lebih santai dengan kaos lengan pendek dan celana selutut.

"Maaf membuat Bapak menunggu lama." ucap Kyra

"Saya yang seharusnya meminta maaf sudah mengganggu istirahatmu." jawab Sean

"Tentu tidak,bukannya saya sudah berjanji akan menemani Bapak." ucap Kyra sedikit gugup,sepertinya dia salah bicara dengan kata menemani.Dia menatap wajah bosnya itu canggung.

"Maksud saya menemani Bapak minum." lanjutnya lagi

Sean kemudian tersenyum.

"Saya sangat berterima kasih." ucap Sean

Pembicaraan yang canggung dan terkesan dengan nada formal.Karena nsru pertama kali nya mereka bertemu di luar.2 cangkir kopi dan sandwitch sudah ada di atas meja.Mereka mulai meniup dan meminumnya.

Kembali Sean menatap wajah gadis itu..

"Apa kamu suka meminum ini?" tanya Sean

Kyra mengangguk tersenyum.

"Saya sering membuatnya dirumah." jawab Kyra

"Kamu membuatnya untukmu sendiri?" tanya Sean lagi

Kyra menggelengkan kepalanya.

"Saya membuatnya untuk Andrean juga kemarin." ucap Kyra

Sean melihat wajah gadis itu seraya berfikir.

"Andrean?" tanya nya lagi

"Yah..Andrean temanku,dia yang membantuku masuk ke perusahaan Bapak.Saya fikir Bapak mengenalnya?" ucap Kyra kemudian melihat ekspresi Sean

"Oh..itu benar.Andrean sahabatku." jawab Sean lagi

Hampir saja Kyra tersedak mendengarnya.

"Sahabat Bapak?" tanya Kyra tidak percaya

"Iya,dia memegang perusahaan anak cabang." lanjut Sean lagi

Masih dengan wajah tidak percaya,Kyra berharap Presdirnya segera melanjutkan.

"Apa dia tidak memberitahumu?" tanya Sean

Kyra hanya menggelengkan kepala kemudian menunduk.

"Sudah kuduga." ucap Sean lagi

Sean sangat mengenal Andrean,dia adalah tipe pria yang tidak ingin pamer pada wanita manapun termasuk dengan statusnya.Mengingat lagi apa yang di ucapkan Kyra barusan,dia mulai berfikir yang tidak-tidak.

"Apakah seseorang yang dia maksud itu Andrean?" ucapnya dalam hati

Seseorang yang Sean fikir adalah kekasih Kyra yang sering dia buatkan coklat panas,yang pernah Kyra katakan saat di kantor.Memikirkan itu,membuat Sean kembali melirik wajah gadis itu beberapa kali.

"Mungkinkah Yumii sama sepertinya?" desahnya lagi dalam hati

Sadar dengan apa yang dia fikirkan,Sean kembali fokus pada minumannya.Bagaimana mungkin dia membayangkan gadis di hadapannya akan sama dengan Yumii.Cukup sekali dia salah orang,dia tidak berharap salah mengenali nya lagi.

Sementara itu dikediaman orangtua nya Andrean.Andrean menatap Bibi dengan wajah yang sedikit kesal.

"Apa Bi Siti tidak menanyakannya kemana?" tanya Andrean

"Non Lia hanya bilang akan pergi bersama temannya,Tuan." jawab Bi Siti gugup

"Ini sudah malam Bi,aku khawatir..tidak biasanya dia pergi.Lagipula siapa temannya?" ucap Andrean sambil beberapa kali melakukan panggilan

Tidak menerima jawaban dari Lia membuatnya semakin cemas.Wajar saja Kyra tidak mengangkat telfonnya,Kya menaruh hp nya di tas dan hp nya di silent.Dia takut suara hp nya akan mengganggu Bosnya saat itu.Tidak berniat melakukan kesalahan,Kyra hanya bisa menyimpannya.

Tadinya Andrean ingin menyampaikan rencana mereka berlibur,sebab Farah baru menemui nya di apartemen saat dia pulang.Hari sudah hampir jam 9 malam,Andrean namapak gusar kemudian dia bergegas keluar.

Baru saja hendak melangkahkan kaki,dia melihat sebuah mobil berhenti dan seseorang turun dari mobil itu.

"Sean?" ucap nya pelan

Bingung tiba-tiba melihat mobil Sean,dia makin terkejut saat Sean berjalan membuka pintu disebelah kemudi..dia melihat Lia turun.

Wajah cemas nya perlahan hilang,berubah menjadi tatapan yang cukup intens.Hendak menghampiri Lia,Andrean kembali mundur dan duduk di sofa.Mungkin mereka ada urusan kantor,fikir Andrean berusaha menghilangkan kecurigaannya.

Sean melihat rumah tempat tinggal Kyra,dia sangat mengenal rumah ini.Ini adalah rumah peninggalan orangtua Andrean.Mengingat itu,dia kembali melirik wajah gadis itu.Jelas saja mereka sangat dekat,Andrean tidak akan membiarkan orang asing masuk kesini tanpa seijinnya.Tapi jika itu benar dia yang mengijinkan Kyra tinggal disini.Mungkin saja Andrean sangat menyukai gadis itu.

Kyra perlahan masuk dan sedikt terkejut.

"Andrean??" ucap Kyra

"Kamu baru pulang?" tanya Andrean perlahan

Wajah kesalnya segera dia tahan,dan kembali tersenyum.

"Ehm,maaf.Aku lupa memberitahumu..aku tidak tau kamu akan kesini." ucap Kyra merasa tidak enak

Kyra dudul di sofa tepat di hadapan Andrean.

"Tidak maslah Lia..aku juga tidak mengabari mu dulu." jawab Andrean

Menatap wajah gadis itu yang masih tenang.Membuat Andrean yakin dia tidak sedang berbohong mengenai alasannya.

"Aku mau mengajakmu liburan akhir bulan ini." ucap Andrean lagi

"Liburan?tapi aku kerja.." jawab Kyra bingung

"Tenang saja..kita akan cuti selama 3hari." ucap Andrean seraya tersenyum pada nya

Mendengar ucapan Andrean,Kyra hanya bisa mengangguk.Bukannya dia baru tau,kalau Andrean adalah sahabat bosnya.Mungkin saja Andrean bisa meminta ijin untuknya.Merasa Andrean seolah tidak jujur padanya,membuat wajahnya terlihat cemberut.

"Apa kamu tidak mau?" tanya Andrean

"Aku mau.." jawab Kyra pelan

"Syukurlah kalau begitu." ucap Andrean tersenyum

"Kamu harus istirahat,aku akan segera pulang." ucap Andrean seraya menatap Kyra seolah memerintahkan

Tanpa mengelak Kyra hanya mengangguk.

"Selamat malam Andrean." ucap Kyra

"Selamat malam dan selamat tidur." ucap Andrean tersenyu. dan di balas senyum oleh Kyra

Kyra segera masuk kamar,berganti pakaian,cuci muka dan segera tidur.Sementara Andrean langsung pulang.