webnovel

Hanya simbolikkah?

Farah masuk ke kamar Kyra dengan semangkuk bubur yang dibuat Andrean.

"Lia.." panggilnya pelan berusaha membangunkan Kyra tanpa membuatnya kaget

Kyra melihat Farah dan berusaha duduk,Farah memegang bahu Kyra membantu nya.

"Ini buburnya,mau aku bantu?" tanya Farah seraya menaruh bubur dimeja kecil disamping tempat tidur Kyra

"Tidak usaha Farah,aku bisa makan sendiri." jawab Kyra

Kyra berusaha duduk dengan baik,dan menyentuh sendok itu untuk memakan bubur.Kyra makan perlahan dan sedikit lambat karena merasa mulutnya pahit.

"Makanlah yang banyak." ucap Farah

Farah tersenyum,kemudian dia bangun melihat buku dimeja tempat Kyra menaruh barang-barangnya berantakan.Farah menyusun buku itu kembali dan ketika buku terakhir dia taruh,sesuatu keluar dari buku itu.

Farah melihatnya sebentar,sesuatu itu tak lain adalah foto seorang perempuan bersama dua anak laki-laki dan perempuan.

"Kenapa anak ini mirip sekali dengan Sean?" ucapnya pelan

Kyra seolah mendengar Farah bicara.

"Apa Farah?" tanya Kyra

Farah menoleh dan melihat Kyra tersenyum.

"Tak apa Lia." jawab Farah

Farah hendak menaruh foto itu didalam buku.Baru saja mau di taruh,foto itu terjatuh dalam keadaan terbalik.Farah mengambilnya dengan langkah duduk.

Dia melihat tulisan dibelakangnya dan membaca perlahan.

"Sean,Bunda dab Kyra"

Farah terkejut melihat tulisan itu..dia melirik Kyra dengan tidak percaya.Dia dengan cepat menyimpan foto itu dan menaruh nya dimeja.

"Mau kemana,Farah?" tanya Kyra melihat Farah yang hendak keluar

"Maaf Lia,aku harus membereskan sesuatu dikamar.Beristirahatlah." ucap Farah kemudian keluar dengan perasaan gugup dan cemas

"Apa dia Kyra yang Sean cari?" ucap nya dalam hati

Dia melihat Sean dan Andrean tengah duduk disofa menonton acara di TV.Andrean melihat Farah yang sudah keluar dari kamar Kyra.

"Bagaimana keadaan nya?" tanya Andrean

Farah hanya melirik Andrean,tapi kemudian dia menatap Sean dengan wajah lemas.

"Farah?" panggil Andrean

Farah sadar dia dipanggil,dia melihat Andrean.

"Lia sudah mendingan." jawab Farah gugup

Andrean melihat Farah dengan bingung kemudian menuju kamar Kyra.Farah masih melihat Sean,dia bingung dengan perasaannya.Dia tidak menyangka jika wanita yang Sean cari ada didekatnya.

"Apa Sean sudah tau?" ucap nya dalam hati

Sean tau jika dia sedang di perhatikan.Dia melirik Farah yang masih berdiri,Farah sadar Sean melihatnya..kemudian dia pergi ke kamarnya.

"Aku harus bagaimana?" ucapnya sedih dan kesal

"Apa aku harus memberi tahunya?" ucap Farah lagi

Sementara di kamar Kyra,Andrean duduk di sudut tempat tidur Kyra.

"Apa kamu merasa baikan?" tanya Andrean

Kyra mengangguk mengiyakan.

"Syukurlah.." ucap Andrean lagi

"Terima kasih buburnya." jawab Kyra tersenyum

"Kamu tau?" tanya Andrean

"Yah..kamu yang membuatnya kan?" ucap Kyra tersenyum

"Maafkan aku,gara-gara membiarkanmu pulang sendirian..kamu jadi seperti ini." ucap Andrean menyesal

"Ini bukan salahmu,aku hanya.." ucap Kyra bingung

Dia pucat karena mendengar Pak Law bermain piano.Hanya karena dia teringat Sean,tidak mungkin dia memakai alasan itu pada Andrean.

Andrean memegang tangan Kyra dengan lembut.

"Aku janji aku akan lebih menjagamu." ucap Andrean lembut

"Andrean..aku tak apa." jawab Kyra pelan

Dia merasa canggung melihat Andrean yang tiba-tiba menggenggam tangannya.

"Apa aku perlu menelfon mamamu?" tanya Andrean lagi

"Jangan,aku takut mama khawatir..lagipula aku sudah baikan." jawab Kyra

Andrean berdiri kemudian mengecup kening Kyra,Kyra sedikit terkejut.

"Istirahatlah." ucap Andrean lagi lembut

Kyra masih terkejut,dan hanya bisa mengangguk.Mereka berdua tidak memperhatikan Sean tadi berdiri didepan pintu yang terbuka itu.Sean kembali kekamarnya,sementara Andrean keluar dan menutup pintu kamar Kyra.

"Apa yang terjadi barusan?" ucap Kyra dalam hati

Dia tidak menyangka dengan sikap Andrean,dia terkejut bahkan tidak sempat menolak.

Matahari sudah naik,saat sinarnya menembus jendela.

Kyra sudah selesai mandi,dia bangun saat subuh karena merasa badannya lebih enteng.

Dia sudah masak nasi gorang dan ayam goreng untuk sarapan.Semua terperanga melihat hidangan dan bau harum nasi goreng di atas meja.

"Pagi.." ucap Kyra semangat

"Kamu sudah baikan?" tanya Andrean

Kyra mengangguk senang,sementara Farah tersenyum canggung beberapa kali menatap Sean.

"Ayo,sarapan..ini untuk ucapan terima kasihku pada kalian." ucap Kyra

Mereka semua duduk,Sean menatap wajah Kyra yang nampaknya sudah baikan.

Mereka makan bersama..suasana cukup canggung.Farah dan Sean hanyacdiam saja sejak tadi,bahkan wajahnya sedikit gelisah.

"Farah,ada apa?" tanya Andrean

Mereka bertiga melirik Farah bersamaan,Farah gugup melihat semua mata menatap nya..dia menunduk sebentar kemudian menjawab.

"Aku tak apa." jawabnya dengan gugup dan senyum yang di paksakan

Andrean melirik Sean yang nampak cuek.

"Apa sahabatku ini membuat masalah?" tanya Andrean lagi

Sean menatap Andrean dengan wajah dingin.

"Diamlah." ucap Sean kesal

Farah hanya menghela nafas melihat reaksi Sean,setidaknya Andeean tidak akan bertanya lagi.Sean memang tidak mebuat masalah dengannya,tapi foto semalam membuat Farah tidak bisa tidur.

"Kamu tau Lia,sahabatku ini tidak pandai dalam urusan perempuan." ucap Andrean menyindir

Diluar dugaan Andrean malah melanjutkan perkataannya.Kyra hanya melirik Sean sepintas,dia tau jka Sean bisa kapan saja marah.Hanya dia tidak tau Sean cukup baik dengan Andrean.

"Sean.." ucap Andrean seraya melirik Sean

Kyra terkejut mendengar nama yang di panggil Andrean.

"Sean?" tanya Kya

"Ya..Tuan Presdir Sean lawana." ucap Andrean lagi

Kyra menatap terkejut dengan ucapan Andrean.

"Sean lawana?" tanya Kyra lagi

"Yah,Lia." jawab Andrean bingung

Kyra menghentikan sarapannya dan melihat Sean tidak percaya.

"Sean?" ucap nya dalam hati

Dia bingung bercampur aduk,dia mendengar nama yang sama persis dengan Sean miliknya.Farah yang memeperhatikan itu langsung menyentuh menyenggol gelas disampingnya.Air susu itu membasahi baju yang Kyra pakai,Farah langsung berdiri dengan memasang wajah panik.

"Maafkan aku,Lia..aku tidak sengaja." ucapnya dengan wajah menyesal

"Hanya air,aku akan membersihkan bajuku." jawab Kyra

"Aku akan menemanimu." ucap Farah

Mereka berdua masuk kekamar mandi,karena ini liburan tidak banyak baju yang mereka bawa.

Farah membantu Kyra membersihkan nya,dan sesekali mengelap bagian yang terkena noda susu.

"Aku tidak bisa tidur malam ini,Lia." ucap Farah pelan

"Kenapa?" tanya Kyra

"Aku terus memikirkan Sean." ucap Farah dengan wajah sedih

Kyra kembali terkejut mendengar nama Sean,Farah tau itu..dia sengaja ingin memberi tau Kyra jika Sean dihadapannya adalah Sean yang dia cari.Bagaimana pun Andrean sudah mengungkap nama Sean.

"Apa kalian punya masalah?" tanya Kyra lagi

"Aku tidak tau,Lia..aku sudah lama bertunangan dengannya.Aku benar-benar menyukai Sean dari semua hal yang dia lakukan." ucap Farah sedih

"Aku bahkan berusaha melakukan apapun untuknya.Aku hanya ingin bersama nya Lia,tapi sepertinya dia menahan perasaannya padaku karena masih menunggu seseorang." lanjut Farah lagi

"Seseorang?" tanya Kyra penasaran

Farah mengangguk.

"Yah..Sean merindukan sahabat kecilnya." jawab Farah dengan airmata yang mengalir

Kyra menatap terkejut tidak percaya,berarti benar dia adalah Sean.

"Aku tidak melarangnya,tapi bukankah kita sudah bertunangan..bahkan jika dia bertemu dengan sahabatnya itu,itu tidak akan merubah apapun bukan?aku sudah mencintai Sean sejak kita kuliah ditempat yang sama..aku..aku.." ucap Farah lagi sambil menangis

"Jangan menangis Farah,katakan kenapa." tanya Kyra lembut

"Aku takut kehilangan Sean,aku cuma punya dia..aku takut akan sendirian lagi jika Sean tidak bersamaku." ucap Farah tertunduk di bahu Kyra

Kyra menatap ruangan itu dengan fikiran kosong..Sean yang dia tunggu sejak 11 tahun yang lalu sudah bertunangan.

"Tenanglah Farah." ucap Kyra lembut memeluk Farah

"Bantu aku Lia,bantu aku terus bersama Sean.." pinta Farah dengan suara serak akan tangisnya

"Kenapa aku?" tanya Kyra

"Aku percaya padamu..aku hanya punya Sean,kamu dan Andrean..aku percaya kamu bisa membantuku." ucap Farah lagi

"Aku tidak bisa,Farah." jawab Kyra lesu merasa seolah hati nya hancur

Farah terkejut mendengar ucapan Kyra,kembali dia menangis dan memelas.

"Setidaknya semangati aku agar aku bisa bersama Sean." ucapnya lagi

Kyra memejamkan matanya perlahan,sedih..hancur,selama ini orang yang dia cari ada didekatnya.

Tapi Sean sudah bertunangan dengan Farah..

"Apa kamu melupakan janjimu,Sean?" desah Kyra dalam hati

Airmata nya menetes perlahan dengan masih memeluk Farah.Dia merasakan hati nya hancur,perasaannya seolah terpakamsa harus di lepaskan.Bertahun-tahun dia menunggu,kembali ketaman disetiap ulang tahunnya hanya untuk meninggalkan surat disana..berharap Sean menemukan dan membacanya.

Bahkan Sean tidak mencarinya,menemui nya..

"Mungkin benar,kisah masalalu hanya sebuah simbolik yang tidak harus di kenang dimasa depan." ucap Kyra dalam hati

"Aku akan ada untukmu,Farah..Kamu gadis yang baik." ucap Kyra pada Farah

"Terima kasih Lia,aku yakin Sean akan bersamaku." ucap Farah sedih tapi muncul senyum sekilas di wajahnya