HARAPAN LINTAH
sebelum hari itu kami hidup layak nya rumah tangga biasa yg sederhana,"walaupun sedikit tapi cukup" kami punya usaha yg lancar dan kami punya satu buah mobil walaupun mobil bak butut dan kami punya satu buah motor metik yg lumayan untuk dipake bulak balik, bagi kami kehidupan kami yg Ki jalanin ini sudah lebih dari cukup, sampai tiba waktu nya Kabar dari Kaka ipar sy bahwa mereka sedang dalam masa krisis dan sampai dititik menyerah sehingga mereka meminta tolong untuk memakai nama saya untuk mengajukan pinjaman ke bank memakai nama saya,dan akhir nya sy mengiya kan perkataan mereka karena rasa impati sy dan saya pun mulai sibuk mundar mandir untuk mengurusi semua nya sampai di ACC suamiku tergiur untuk di bagi 2 supaya lebih ringan angsuran nya, itulah awal kecelakaan atau musibah yg kami alamai saaat ini, setelah sampai 6 bulan awal angsuran suamiku di kontak oleh pihak bank bahwa kami angsuran nya bagus dan boleh melakukan topup , suami sy tergiur LG untuk topup padahal waktu itu sudah sy peringati karena nanti nya akan ada angsuran yg lebih besar LG, sesampai nya ke 6 BLN yg kedua suamiku tergiur kembali untuk topup yg ke dua dan kembali sy peringatkan bahwa nanti akan ada angsuran yg lebih besar kembali suamiku tidak menggubris nya tidak tau kenapa apa karena kami merasa usaha kami sedang ada di tahap lancar dan kami merasa pasti bisa membayar nya ini lah kesalahan terbesar nya tidak lama kami mengajukan topup yg kedua suamiku menjual mobil butut itu untuk menggantinya dg yg lebih besar dan lebih bagus LG karena kebutuhan usaha yg membutuhkan mobil yg lebih besar sehingga bertambah pula angsuran kami yg semula hanya menganggur bank kini bertambah dg cicilan mobil yg jumlah nya jg tidak sedikit sy pun waktu itu merasa heran kenapa dan ada apa kok suamiku jd terus terusan menggali hutang padahal sebelum nya kami hidup damai tanpa hutang disini sy bukan tinggal diam tentu sudah saya peringati dan sampai cekcok tapi kembali lg suamiku itu keras waktu itu tidak bisa dibantahkan apapun aku hanya bisa diam dan trima apa saja yg terjadi dan sampai pada keadaan musibah yg paling besar awal dari kehidupan yg mencekam bagi saya yaitu covid 19 yg melumpuhkan semuanya , usaha kami benar benar sepi seperti dunia mati tapi hutang hutang kami tetap harus berjalan sedangkan pemasukan tidak ada sama sekali dari situ kami sangat keteteran kebingungan sampai akhir nya aku mencari cara untuk untuk membayar semua nya dg berjualan untuk membantu meringankan suamiku tapi karena aku jualan hanya cukup untuk makn sehari hari saja aku mencari cara kembali untuk membayar angsuran bank dan mobil dg meminjam pinjol sampai ke beberapa pinjol sampai sekarang sudah bayk ponjol ada dalam hp saya tapi itu tetap tidak cukup untuk membayar kedua angsuran saya malah menjadi semakin banyak hutang dan semakin berat , terlebih lagi disaat ditagih depkolektor mobil dan mengancam kami dan mertua saya itu membuat hidup kami semakin terpuruk ditambah LG dengan penagihan pinjol kami yg sangat banyak dan bingung untuk membayar nya , ditambah lagi penagihan bank dan mengancam untuk menyita rumah, aku merasa seperti tidak punya harapan untuk hidup aku merasa ingin menghilang dari muka bumi ini, tak ada LG rasa ketenangan setiap hari hanya mencari cara harus bagaimana bingung harus mulai dari mana tapi jika aku melihat anak anak aku merasa seperti ada yg berkata ini lah hidup mu , dan tetaplah hidup anak anak mu membutuhkan mu,aku hanya bisa terisak Isak nangis mengingat semua ini , sampai saat ini aku menulis ini aku sedang tidak baik baik saja dan aku merasa sangat ingin mengakhiri hidup ini dg semua beban hidup ini berulang kali aku selalu memikirkan anak anak ku aku selalu ingin bertahan tapi ingat lagi dg hidup sy yg rumit ini aku merasa tidak ada lagi harapan aku hanya bisa menangis dan berserah diri kepada sang maha kuasa dg cara aku harus tetap hidup dan lanjutkan hidup ku dg cara bekerja dan alhamdulillah sekarang aku sudah dapat kerja tapi masih belum cukup untuk mencukupi hidup kami dan membayar hutang kami dan semoga Allah menggerakkan hati suamiku agar dia mau bekerja dan membayar semua hutang nya agar beban ku lebih bisa berkurang ,semoga ada jalan