Semoga bukan itu. Baru juga aku mau sembuh. Masak sudah dipaksa main nikah saja! Maklumlah aku ketakutan karena apalagi yang akan mereka bicarakan saat orang tua bertemu dengan orang tua? di tambah keinginan orang tua Mas Royan yang katanya ingin segera punya cucu. Hadeeeh dengan gamblang disampaikan kepadaku lagi sama Mama Mas Royan ini?
Mama berpamitan, akupun mencium punggung tangannya. Eh Mama langsung mencium keningku. Kok kayak sudah sayang banget sama aku? Kenapa mereka seakan baik sekali kepadaku. Sudah jelas-jelas aku tak masuk dalam kategori menantu idaman buat Mas Royan. Aku jadi makin galau. Kalau aku sudah sembuh jadinya. Ah sudahlah ....
[Sayang ... Arman, Mama dia sudah pulang, kamu sudah bisa kesini, aku menunggu kamu]
[Oke, aku kesana] balasnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com