Bab 9:Jaman Apa ini?

Saat,Aku terus teriak minta tolong

beberapa orang mungkin mengira itu..

"Kalian tidak dengar,itu ..suara ..suara siapa?"

"Kkau ini buat merinding saja,bulu kudukku terus berdiri."

"Jangan itu suara arwah Nona Hanwang! karna mati penasaran."

"Mana mungkin,kalian asal bicara?"

"Dengar baik-baik!"

"Bagaimana kita bongkar saja?"

"Dasar bodoh,kau ingin membongkar makam orang lain! lebih baik kau bongkar makammu sendiri."

Mereka terus bertengkar dan aku sudah tidak tahan lagi..

"Besok saja,Kita kumpulkan para warga dan minta Tuan Choi yang menjadi saksi,"

"Gubenur penakut itu,hanya bisa menyenangi dirinya sendiri dan para wanita penghiburnya."

"Dia harus diberi pelajaran,agar kabur dari Desa kita."

"Kalau begitu,katakan saja pada tuan Tuan Choi ada peti emas dalam kuburan Nona Hanwang."

"Kau,datang!"

"Maaf,Pekerjaan Pengembala itu selalu buatku repot."

"Paling,kau asyik tidur dan anjingmu yang menggembala domba-dombamu."

"Haha!!"

"Sekarang Kita harus,Apa?"

"Kalian besok datang kerumah Si Tua Bangka itu,Sisanya bawa warga desa yang lain. kemudian kita lihat reaksi orang tua payah itu."

"Wah,idemu itu boleh juga!"

"Sekarang,kalian pulanglah! Apa kalian tidak mendengar suara itu sepertinya ada diantara kita."

"Kau jangan menakuti kami semua,ya!"

"Cepat Pulanglah sana!"

***

Aku tidak tahu bisa bertahan atau ..

"Tolong Tolong Tolonglah!!"

Aku mohon keluarkan sekarang..

"Kau dengar rumor menyeramkan,tadi malam para penjaga makam Nona Hanwang mendengar wanita minta tolong,"

"Ah,Rumor itu membuatku ketakutan!"

"Benar,"

***

Tuan Choi ..begitu sumingrah mendengar ucapan para Penjaga Makam Nona Hanwang

"Kalian yakin,Ada peti emas dalam tanah kuburnya!"

"Lihatlah sendiri, Tuan!"

"Mana mungkin kami berani berbohong soal peti emas itu?"

"Baiklah,Kita pergi sekarang!"

"Duluan saja,Tuan! Kami harus mengambil cangkul dirumah."

"Dasar pemalas,Yang Mulia mempercayakan makam Nona Hanwang pada kalian!"

"Kami segera menyusul, Tuan!"

"Sudahlah,cepat ambil dan setelah itu gali sampai peti emas itu ada ditanganku."

"Baik! Laksanakan,Tuan!"

***

Bersambung dulu..

silahkan baca bab berikutnya