Yuki yakin, setiap orang pasti memiliki keindahannya masing-masing meksipun tidak terlihat di pandangan siapapun.
Keindahan Tersembunyi.
keindahan dibaliknya, terasa begitu indah dan teristimewa dari yang lainnya. sebuah keindahan dari seseorang.
.
.
Yuki memeluk berkas berkas kuliah miliknya di depan dadanya, mengikuti obrolan dari teman-temannya tentang berbagai hal yang sedang populer.
Yuki tidak tertarik sama sekali, bagi Yuki semuanya hanyalah sekedar hal yang bisa dilihat dengan sendirinya, Yuki lebih menyukai tentang perasaan seseorang.
terasa lebih hidup, dan terkadang perasaan seseorang bisa membuat orang lain ikut merasakannya.
Yuki lebih menyukainya, hal yang tidak terlihat. hal misterius, Yuki mungkin lebih tertarik dengan anak-anak yang polos dan segala hal tentang keceriaan. terasa sangatlah menyenangkan, kan?
Yuki mengalihkan tatapannya dengan malas ke arah lainnya, melihat jam yang semakin berputar. sudah jam siang, sebentar lagi kelasnya akan dimulai.
Srek!
seseorang dengan surai hitam tertutup mengenakkan jaket sederhana, keluar dari area kantin. memegang beberapa kantong plastik berwarna hitam, Yuki hanya melihatnya dalam diam. dan dia juga sama sekali tidak memperhatikan dan mempedulikan orang di sekitarnya.
Sangatlah Tertutup.
hanya terus berjalan hingga perlahan menghilang di area belakang salah satu kelasnya, Yuki memiringkan wajahnya.
entahlah, terkadang sesuatu yang tidak sering diperhatikan membuat seseorang semakin penasaran, kan?
"Yuki. kau tau tentang Nerd?" tanya temannya. Yuki mengalihkan perhatian pada teman-teman perempuannya.
"Nerd?" seru Yuki lagi, teringat dengan sosok Nerd yang sebelumnya pernah memergoki dirinya menangis sendirian, di taman apalagi sangat berantakan.
jujur itu sangatlah memalukan, seharusnya Yuki tidak melakukan itu, karena akan merepotkan orang lain. sisi inilah yang disayangkan darinya.
"iya, entah kenapa dia menakutkan ya kan? selalu saja bawa kresek hitam setelah dari kantin. bahkan tidak pernah berbicara apapun. uuuh, menakutkan." seru remaja perempuan, mengarahkan tangannya membentuk gestur jijik.
"apa dia sedang melakukan ritual? memang Dia seperti penyihir sih haha, penyihir hitam!" seru remaja lainnya menutupi sebagian wajahnya, menahan tawa yang meledak seketika.
"kalian jangan seperti itu. dia pasti memiliki alasan tersendiri, tidak baik jika kalian meledeknya seperti itu." tegur Yuki, memasang wajah kesalnya. Yuki tidak suka saat ada orang lain yang dengan seenaknya merendahkan, dan mungkin sikap inilah yang dibenci oleh orang-orang yang ada di sekitarnya.
"cih, mulai lagi sifat sok sucinya, oke deh. bye malaikat." seru remaja itu, memasang senyuman malas dan pergi dari sana diikuti dengan yang lainnya.
Yuki menghela nafasnya, padahal Yuki tidak bermaksud membuat orang-orang membencinya. namun tidak masalah, lagipula Yuki sudah terbiasa dengan semua ini. mereka semua memang tidak akan pernah menyukai dirinya, dan lagi ini bukanlah masalah baginya.
perlahan surai-nya tergerai, pandangannya tertuju pada belakang kelas. tempat dimana tidak ada apapun. apa yang dilakukan dia disana?
.
.
Yuki perlahan berjalan ke arah belakang kelas. tidak ada siapapun.
Yuki berhenti di dinding, menyelinapkan wajahnya sedikit ke arah sebaliknya. tangan kanannya memegangi berkas, dan tangan kirinya memegangi tembok.
"Nerd-kun?" gumam Yuki hampir tidak terdengar. sosok bersurai hitam itu, menunduk. surai yang menutupi sebagian wajahnya. mungkin membuat orang-orang mengira menyeramkan.
namun bagi Yuki, dia masih sama seperti manusia lainnya. sama seperti remaja lainnya, tidak ada yang berbeda.
kenapa mereka meledeknya?
mungkin karena nerd dianggap sebagai seseorang yang lemah dan penyendiri, dan sikapnya yang jauh berbeda dari lainnya. namun menurut Yuki, malahan Nerd seperti itulah yang dikaguminya.
mereka menjadi dirinya sendiri. tanpa takut dengan orang lain dan daerah sekitarnya. meksipun mereka akan di benci dan di abaikan dari masyarakat.
mereka hebat, ya kan?
semua orang mungkin memiliki banyak perbedaan masing-masing, namun perbedaan unik itulah yang membuat seseorang menjadi teristimewa. dan keistimewaan itulah yang disukai oleh Yuki, setiap orang itu istimewa dan unik. memiliki ciri khas masing-masing.
seperti halnya perasaan.
bola mata putih Yuki perlahan mulai melembut hangat, saat melihat sosok remaja itu menunduk dan memberikan makanan yang dibelinya didalam kantong hitam pada kucing jalanan disana. kucing yang terabaikan oleh semua orang-orang yang sibuk dengan aktifitas mereka masing-masing, dan terkadang tidak memperhatikan orang lain dan siapapun yang ada disekitarnya, manusia bisa menjadi begitu Kejam.
Yuki tersenyum tipis, Ternyata benar dugaannya. bahwa Nerd-kun tanpa nama diketahuinya itu, adalah orang yang baik. orang yang lebih baik daripada penampilannya, entahlah dari pertama bertemu Yuki sudah tau.
betapa hangatnya Nerd-Kun.
meksipun Yuki tidak mengenalinya, dan dia tidak mengenali Yuki. bahkan nama dan wajahnya saja Yuki tidak kenali, dan tidak pernah dekat padanya. dunia mereka memang sangatlah berbeda, dan apalagi dengan diri mereka. hanya saja mengetahui sisi lain dari diri mereka masing-masing, terasa sangat menyenangkan dan terasa hangat.
tanpa berbicara dan satupun kata, hanya perasaan saling terhubung tanpa dipaksa. merasuk secara lembut, dan membuat Yuki seketika terpana.
dia mengusap lembut kucing itu, serasa menyayanginya dengan sepenuh hati. seperti pria yang menyukai bunga, sebuah perasaan yang sama. emosi yang sama. seolah dia adalah benda berharga yang paling ingin dijaganya.
Eh... tunggu.
bukankah mereka berbeda?
kenapa Yuki melihatnya sebagai dua orang yang sama?
Yuki menggelengkan kepalanya beberapa kali, ini hal yang aneh.
Yuki terdiam, matanya melihat lagi sosok dengan kebaikan tersembunyi yang sama sekali tidak menyadarinya.
matanya melembut, jauh di dalam hatinya. ada sebuah perasaan terluka, perasaan yang lembut tersembunyi. yang membuat siapapun terpesona di dalam kehangatannya, meksipun wajahnya sama sekali tidak terlihat. Yuki mengetahui tentang dirinya, tentang perasaan yang tidak pernah tersampaikan. Yuki mengetahuinya.
tenang aja, ada Yuki disini. Yuki akan melihatmu dalam kediaman semua kebaikan dan kehangatan yang kau lakukan. Nerd-Kun. meksipun mungkin kau sama sekali tidak menyadarinya.
Nilai dari Keberadaanmu.
.
.
Srek!
tanpa sadar Yuki menginjak ranting dengan cepat Yuki berbalik dan segera bersembunyi di balik tembok.
sosok pria itu memiringkan wajahnya sejenak sebelum fokus lagi untuk mengurus kucing, Yuki berusaha menahan nafasnya disana. rona merah samar memenuhi wajah cantiknya.
Deg
mata Yuki perlahan melembut, menenangkan perasaan aneh yang mulai bergemuruh di dadanya.
Ini adalah rahasianya, rahasia yang tidak ingin disadari oleh Yuki.
tentang perasaan manis tidak tersampaikan, perasaan manis yang tersembunyi dibaliknya.
Seperti bunga Rosemary yang berarti tidak terlupakan dan berlaku selamanya.
Nerd-Kun.
.
.