Dirumah yang megah dan seluruh perabotan serba mewah aku merasakan bahwa itu semua hanyalah halusinasi pikiran ku. Keluarga ku yang kaya raya bukanlah suatu kebanggan bagi aku. Walaupun keluarga aku utuh tapi semua itu hanya lah halusinasi pikiranku. Kehidupan yang kudambakan semua palsu , entah kenapa keluarga ku ini hanyalah sebatas pikiran ku. Keluarga broken home itu lah yang menggambarkan keluarga ku. Walaupun semua utuh dan aku memiliki segalanya tapi itu semua palsu. Entah kenapa aku merasakan bahwa kehampaan dalam kehidupan ku aku tidak pernah merasa bahagia akan pencapaian yang kurasakan. Terkadang hidup ini adalah suatu permainan belaka dan akan berakhir pada kematian.
Ahhh.... Kuhisap kembali putau yang kupegang di tangan aku merasakan semua masalah ku hilang dan aku tidak peduli akan hidupku. Jalan kegelapan mungkin itulah yang cocok untuk menggambarkan kehidupan. Kuhisap sekali lagi putau ini terasa nikmat dan banyak yang menganggu pikiran ku hingga aku merasakan bahwa hidup ini terasa nikmat dengan putau yang ada ditangan.aku terbaring ditempat tidur seolah -olah halusinasi pikiran ku terbang aku mempunyai sebuah keluarga yang lengkap dan yang sayang pada ku. Halusinasi pikiranku ini selalu membawa kebahagian yang pada kenyataannya hanyalah kehidupan palsu.aku tidak peduli asalkan aku bisa merasakan kebahagian itu saja sudah cukup.
Mata ini terasa berat dan aku melayang entah kemana yang aku dapatkan dan aku merasakan hidupku merasa bahagia dan aku menjadi seorang pria dewasa yang mempunyai pekerjaan dan keluarga bahagia. Hidup ini terasa berat bagiku aku seorang anak tunggal harus merasakan betapa kehampaan dalam diriku yang aku sendiri merasa bahwa kenyataan adalah palsu. Aku hidup di dunia halusinasi yang membawa pikiran ku terbang entah kenapa. Aku seolah-olah menjadi seorang aktor atau artis dan mempunyai pekerjaan yang tetap. Hidup ini terasa singkat bagiku bahkan halusinasi ini membawa ku kepada pikiran kebahagian yang tidak aku dapat dalam keluarga ku. Kuhisap kembali putau yang ada ditangan aku ahhhhh terasa nikmat dan aku merasakan bahwa inilah jalan hidupku.
Halusinasi pikiranku mempermainkan aku hingga aku merasa bahwa inilah yang nyata bukan rumah megah dan keluarga yang terlihat baik-baik saja padahal itu semua palsu.aku tidak butuh itu semua dalam pikiranku tapi aku merasa kan bahwa hidup ini adalah hidupku. Mata kuliah mulai terkantuk dan aku tahu bahwa hidup ini bukan hanya sekedar harta saja. Apakah aku merasa bahagia dengan ini semua tentu tidak . Tiba-tiba suara pintu kamarku berbunyi dan aku lihat ibuku sudah pulang dari luar negeri. Aku pun membuka pintu dan dia sendiri bertanya apakah aku baik-baik saja. Aku sendiri menjawab semuanya baik-baik saja. Dia pun senang dan memeluk ku seakan aku adalah anak yang dia banggakan. Apakah aku merasa bahagia dengan kehadiran nya tentu tidak aku sudah merasakan bahwa hidupku hanya seorang diri dan aku tidak punya siapa-siapa. Hidup aku ini adalah halusinasi pikiran ku . Banyak yang merubah hidupku dan pola pikirku akan keberadaan orang tua aku. Ibu ku pun mengajak makan malam dan aku pun menurut saja , aku melihat jam pukul tujuh malam entah pulang jam berapa ibuku tiba-tiba saja dia ada dirumah. Aku pun makan bersama dengan ibuku dan dia berkata jika uang jajan mu kurang kamu bisa pakai kredit card ini. Aku hanya mengangguk saja.
Aku pun bertanya kapan ibu pulang , ibu hanya sebentar disini besok pagi ibu ada meeting di jakarta pusat membahas masalah bisnis yang ibu jalankan aku pun berkata ohhh begitu. Aku sudah menduga bahwa dia hanya memikirkan bisnis saja dan dia selalu merasa bahwa hidup ku baik-baik saja. Aku pun hanya berkata ya sudah gak apa-apa kok aku besok juga kuliah lagian jadi aku baik -baik saja. Hidupku ini adalah sebuah halusinasi apa yang ku pikirkan benar keluarga ku hanya mementingkan bisnis yang dia lakukan. Dia mana pernah peduli tentang hidupku yang terkadang menyakitkan bagiku di dalam keluargaku. Ibu ku bilang kamu pewaris tunggal bisnis ayah dan ibu jadi kamu harus kuat dalam menghadapinya nanti kelak kamu akan mengerti apa yang ibu dan ayah lakukan padamu.aku pun tahu bahwa hidupku ini hanyalah sekedar bisnis bagi mereka , mereka tidak pernah melihat bagaimana kuliahku atau apa yang aku lakukan didalam kampus. Hidupku ku ini adalah bagian dari bisnisnya apakah ini hidupku aku berpikir tapi kenapa semua itu terasa hampa dihadaoanku aku merasa keluarga ini sudah rusak dan tidak ada kebahagian didalamnya. Aku sadar bahwa inilah jalan hidupku dan aku tidak peduli akan mereka dan aku hanya merasa bahwa inilah aku dan halusinasi yang ada dipikiran ku.
Setalah makan malam dengan ibuku aku jadi tahu benar yang kurasakan bahwa hidupku ini hanya sebatas bisnis bagi mereka. Aku pun ijin pamit kekamar dan ibu aku langsung kekamar dan istirahat karena kelelahan karena bisnisnya . Aku pun masuk kekamar dan kusetel tv yang kujadikan sebagai penghibur ku dikala aku sepi. Aku pun memakai putau sambil menonton. Putau ini telah menjadi vitamin ku mungkin jalan kehidupan aku adalah menjadi seorang pemadat dan pemakai narkoba. Aku tidak tahu apa yang aku pikiran bagi aku inilah jalan yang ditempuh dan aku akan melakukannya berkali-kali.
Tidak lama aku menghisap putau tiba-tiba telpon berbunyi dan aku lihat telpon dari jenny , entah apa gerangan jenny menelpon aku yang aku tahu dia pasti ingin mengajak aku jalan . " Hendrick kita jalan yuk ke mall malam ini ada yang ingin aku beli aku butuh pendapatmu" aku lagi high nih aku gak bisa nyetir , kalau begitu aku jemputnya. Ya udah terserah apa kata mu. Kamu sih menggunakan narkoba Mulu insyaf-insyaf aku belum mau insyaf mungkin nanti kali. Ya udah aku jemput ya aku lagi otw kerumah mu nih. Aku pun mengganti pakaian ku dan sambil menunggu aku menghisap putau itu lagi kali ini terasa nikmat dan beban pikiran aku bebas . Aku tidak peduli akan keluarga ku yang sudah rusak aku hanya seorang pemakai dan halusinasi pikiranku mengatakan bahwa keluarga telah broken home , aku tidak tahu apa yang membuat aku merasakan hidup ini adalah hidupku. Halusinasi pikiranku akan bermain dan kebahagian atas apa yang aku rasakan me jadi suatu kebahagian ku sendiri hingga aku merasa bahwa aku tidak tahu mana realita dan mana halusinasi . Inilah jalan hidupku dan aku menjadi seperti karena keluarga ku yang broken home dan kasih sayang yang kurang dari ayah dan ibuku.