Melihat entah bagaimana ia sendiri telah menghancurkan kepala orang lain hingga berlumuran darah, perlahan ia pun turun dari kursi tinggi dan mundur dengan gemetar.
Karena pria di hadapannya perlahan mendekat dengan darah di wajahnya, bahkan kemarahan yang begitu ganas muncul di matanya.
"Kenapa? Bukankah kamu baru saja memukulnya dengan begitu keras? Jika kamu bisa mengalahkannya, aku akan menjadi milikmu!"
Leng Xiaomo meletakkan tangannya di punggung pria itu sembari membuka mulutnya dengan penuh provokasi.
"Aku, aku, ini—"
Kening pria itu berkeringat.
Namun, sorot mata Leng Xiaomo tampak berkilat dingin saat mendapati pria itu terus melangkah mundur. Kemudian matanya beralih menatap botol bir tajam yang pecah di tangannya dan ia tiba-tiba mendorongnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com