"Benarkah? Kapan?" Tan Guiren pun mau tak mau teralihkan. Ia menatap Gu Yanran dengan matanya yang polos bagaikan bunga lili.
Gu Yanran merasa Tan Guiren sangat manis ketika seperti itu. Ia mengambil sebuah sisir untuk menyisiri rambut Tan Guiren dan berkata, "Seharusnya sejak ia pulang dari Jerman…. Oh, walaupun aku kakaknya, aku tidak bisa membelanya kalau soal insiden ini."
"... Kenapa? Kau tahu kenapa mereka putus?" tanya Tan Guiren dengan gelisah sambil memeluk gaun malamnya di dadanya dan tampak sangat cemas.
Gu Yanran melirik wajah Tan Guiren yang cantik di cermin dan tersenyum. "Aku tidak tahu pasti, tapi aku sangat memahami adikku. Aku juga sangat memahami laki-laki, jadi aku juga kira-kira tahu alasannya."
"Apa?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com