Ketika Mu Ziyue dan Daniel berhenti berlari, mereka baru sadar telah berhenti di Kafetaria Sekolah.
Suara tawa, dengungan pembicaraan dan bunyi nampan di atas meja begitu terdengar jelas tidak jauh dari tempat mereka berasal dari balik pintu ganda membuat Mu Ziyue merasa lega sejenak dan membuang semua masalahnya. Sekarang fikirannya hanya di penuhi dengan makanan enak.
Meski Mu Ziyue merasa agak kesal dengan kejadian yang menimpanya dan hanya bisa merutuki kesialan yang menghamipiri dirinya.
Sebelumnya, Mu Ziyue belum terlalu memikirkan aspek khusus kehidupan sekolah menengah barunya secara detail sejak pagi, tetapi setelah berfikir berulang kali Mu Ziyue lebih menyukai sekolah lama yang tidak jauh dari rumah kecilnya. Semuanya selalu berjalan dengan normal bahkan kafetaria mereka berada di ruangan terbuka.
Daniel mendorong pintu Kafetaria hingga terbuka dan melangkah masuk bersama Mu Ziyue seolah-olah Daniel tidak memiliki satu pun kepedulian bahkan terus menarik tangan Mu Ziyue yang masih memberikan ekspresi kosong karena masih dalam dunia fikirannya.
Daniel bahkan terus melirik ke arah Mu Ziyue dengan senyuman untuk memastikan agar Mu Ziyue tidak hilang atau melarikan diri.
"Jangan khawatir akan Lucas. Meski aku masih penasaran bagaimana dia bisa datang kekelas, maksudku apakah kau menantang Lucas karena kekasihmu direbut olehnya? Seperti beberapa siswa lain disekolah” Tanya Daniel sembari membawa Mu Ziyue untuk mengantri mengambil makanan
Daniel terus berusaha membuat Mu Ziyue merasa nyaman dengan lingkungan di sekitar dan Mu Ziyue merasa bahwa menjadikan Daniel temannya merupakan keputusan tepat.
"Aku tidak memiliki kekasih bagaimana Lucas bisa merebutnya?"Balas Mu Ziyue yang membuat Daniel tertawa dengan keras
Kesal akan tawa yang di keluarkan Daniel seolah apa yang Mu Ziyue ucapkan adalah lelucon, Mu Ziyue dengan cepat meraih beberapa potong sandwich ayam dan memesan tiga gelas jus strawberry. Seolah Mu Ziyue adalah tunawisma yang telah kelaparan beberapa hari.
Padahal itu semua ulah Daniel, yang telah menurunkan Mood Mu Ziyue membuatnya menjadi monster makanan.
Setelah memilih makanan dan membayarnya, tiba-tiba Mu Ziyue menyadari bahwa Daniel telah hilang entah kemana dan meja begitu penuh.
Sebagai murid baru, Mu Ziyue merasa gugup untuk ikut bersama dengan orang lain yang belum dia kenal dengan baik sifat mereka. Apakah orang tersebut memiliki sifat terbuka atau tempramental buruk ketika orang tidak dekat seperti dirinya mencoba untuk ikut duduk.
Sangat berbeda dengan sekolah kecilnya, setiap orang pada dasarnya menganggap orang lain seperti keluarga mereka sendiri karena mereka berasal dari lingkungan yang sama. bahkan tidak pernah ada kasus seperti bullying, atau siapa paling berkuasa dan terkenal.
Tetapi disini, Mu Ziyue bisa melihat kehidupan lain seperti drama epik. Dimana yang berkuasa adalah pemenang, Mu Ziyue bahkan untuk pertama kalinya melihat seorang siswi perempuan berlutut di kaki siswi perempuan lain hanya karena tidak sengaja menumpahkan segelas air.
Menggelengkan fikirannya, Mu Ziyue memilih segera bergegas menuju ke sebuah meja kosong di sudut terjauh, mencoba menghindari masalah namun masalah selalu ingin menghampiri Mu Ziyue.
Karena mata Mu Ziyue harus kembali bertemu tatap dengan mata tidak asing pria bernama Lucas lagi.
Lucas duduk beberapa meja dari tempat Mu Ziyue berdiri membeku untuk mencari tempat kosong, dengan sekelompok temannya.
Mata Lucas menatap Mu Ziyue terus tanpa malu- malu bahkan beberapa kali memberikan pandangan seduktif dan menjilati bibirnya, tetapi beruntung hal itu tidak begitu lama terjadi ketika seorang perempuan cantik berambut coklat datang dan mencoba menarik perhatian Lucas.
Membuat Mu Ziyue kembali sadar akan dunia tempatnya berpijak dan bisa menghirup nafas dengan benar, perempuan itu sendiri adalah gadis Yang mencoba menjatuhkan Mu Ziyue dan bernama Yan Qin.
Seorang perempuan yang telah lama mengejar Daniel bahkan beberapa pria lain disekolah, Daniel pernah menolaknya dengan mengatakan dia adalah Gay dengan harapan Yan Qin berhenti mengganggu kehidupannya.
Tapi Yan Qin sepertinya menganggap ucapan Daniel serius, dan cemburu karena melihat Daniel antusias menyambut Mu Ziyue di kelas. Sementara Daniel tidak pernah sedikitpun menatap Yan Qin.
Mu Ziyue merasa wajahnya merengut tidak suka ketika dia melihat Yan Qin mencium pipi Lucas yang masih tidak peduli bahkan memperhatikan Yan Qin, meninggalkan noda lipstik besar di tempat ciuman.
Dengan cepat Mu Ziyue memalingkan muka, berharap tidak melihat apa yang mereka lakukan selanjutnya di depan umum,berjalan perlahan menuju meja kosong di sudut sembari terus mencoba menyingkirkan di kepalanya apa yang baru saja dia lihat antara Yan Qin dan Lucas.
Entah mungkin hanya perasaanya saja, Mu Ziyue merasakan kesedihan yang menusuk dalam hatinya karena bukan dirinya yang berada di sebelah Lucas dan meringkuk ke dadanya.
Mu Ziyue merasa fikirannya semakin tidak jelas, dan entah kenapa tiba-tiba memiliki fikiran untuk meringkuk di badan pria cabul seperti Lucas?
Daniel yang baru datang kembali mengintrupsi Mu Ziyue yang berjalan dengan konyol dengan cara menggodanya kembali,“Kau mau duduk denganku hari ini manis? Aku tidak memiliki sekelompok besar teman seperti Lucas memang, tapi kau boleh bergabung dengan kami "
Mu Ziyue memukul lengan Daniel, dengan senyuman seperti anak kecil ketika menanggapi godaan Daniel. "kau bukanlah penggoda ahli jadi berhentilah, dan aku akan ikut"
Daniel mulai mengarahkan Mu Ziyue menuju mejanya dan ketika mendekat, terdapat dua orang tengah menatap Mu Ziyue dengan berbagai tingkat keingintahuan.
Daniel dengan cepat menerangkan bahwa kedua orang itu kakak adik, meski tidak ada persamaan antara mereka.
Salah satunya memiliki kedua belah pipi gemuk dan membuatnya tampak menggemaskan, pada awalnya Ziyue bahkan mengira sebagai junior tetapi Mu Ziyue salah. Ternyata pria bernama Hu Lei merupakan senior mereka.
Orang terakhir adalah Jia Haoran dari penampilannya, sangat bertanggung jawab dan dewasa Berbanding terbalik dengan Hu Lei. Mereka adalah saudara tiri yang tampak harmonis.
"Halo," kata Jia Haoran sambil tersenyum menepuk kursi lain menandakan Mu Ziyue untuk bergabung dengan mereka
"Ini Mu Ziyue dan dia adalah murid baru!" Daniel mulai memperkenalkan Mu Ziyue kepada semua orang yang duduk di meja.
"Dan ini adalah temanku yang telah aku jelaskan tadi Jia Haoran dan Hu Lei" kata Daniel sambil menunjuk ke masing-masing.
“Jadi kau adalah siswa baru, lingkungan baru terkadang tidak membuat nyaman beberapa waktu. Tapi kau akan terbiasa”kata Jia Haoran berusaha bersikap ramah.
"itu memang yang aku sedang fikirkan, tapi seiring berjalannya waktu mungkin aku akan beradaptasi”jawab Mu Ziyue
“aku pernah ada di posisimu ketika pertama datang kemari, tapi semua fikiran itu lenyap beberapa minggu kemudian, jadi yakinlah semua akan baik” Hu Lei berkata dengan senyum ragu-ragu.
Mereka mulai membicarakan beberapa hal ketika tiba-tiba Jia Haoran membersihkan bibir Hu Lei menggunakan ujung jarinya “Lei- ge lihatlah dirimu, makan begitu berantakan apakah aku harus membantu membersihkanmu? "
Membantau saudara adalah hal wajar, namun ekspersi memerah Hu Lei lalu tatapan Jia Haoran seperti predator pada mangsa membuat Mu Ziyue merasa ada seseatu yang aneh.
"kumohon jangan lakukan itu hari ini Haoran, kemarin kau sudah melakukannya bukan?" Jawab Hu Lei.
Sebelum semua Fikiran Mu Ziyue mengarahkan kepada hal yang membuatnya tampak lebih konyol, Daniel segera memotong "Mengapa kalian tidak membicarakannya nanti? Agar pembicaraan kalian lebih detail. Lihatlah Kalian bahkan melupakan Ziyue”
“Kalian bisa membicarakannya, aku mungkin yang mengganggu kalian dengan bergabung disini”kata Mu Ziyue
"aku minta maaf" Ucap Jia Haoran dengan rasa bersalah
Melihat wajah bersalah Jia Haoran yang tampak lucu ketika meminta maaf membuat baik Mu Ziyue, Daniel, dan Hu Lei tidak bisa menghentikan tawa mereka.
Semuanya seakan terasa baik-baik saja hingga tiba-tiba ledakan keras bergema di sekitar ruangan Kafetaria yang luas. Membuat siapapun tertarik untuk melihat hal yang terjadi.
Hanya untuk disuguhi sebuah adegan menakutkan terjadi secara langsung di depan mata setiap orang.