webnovel

Penjelasan kepingan puzzle

Tiga bulan berlalu.

Daun-daun turun mengirimkan sinyal berganti musim. Sinar matahari terekam berbalik pergi meninggalkan langit.

Mata Gwen Ukraine menatap tajam pada wajah di cermin depannya, "Aku-- hidup?" tanyanya pada dirinya sendiri. Tidak ada perubahan besar kecuali wajahnya. Kebingungan bertumpuk pada otak kecilnya.

"Gwen..." suara serak mengusik kebingungan Gwen Ukraine, berbalik menemukan bibinya, Gisrelda duduk di sofa dekat jendela kamar. Termenung sesaat, berjalan cepat untuk menghampiri sofa.

"Bibi" bisiknya berusaha menggapai namun terdengar suara, "Huk...huk...huk..." Gisrelda memandang wajah Gwen Ukraine pilu, "Kamu hidup, bibi bisa lega tinggalkan dunia ini."

"Apa maksud, bibi? mengapa aku hidup? bibi, Gwen tidak mengerti."

"Kamu masih Gwen Ukraine keponakan kesayangan bibi, wajahmu... maaf."

"Wajahku?"

"Operasi plastik."

"Hah?!"

"Apa yang sebenarnya terjadi?"

"Dunia luar mengetahui kamu sudah mati."

"Tapi..."

"Jenasah di dalam lubang bukan kamu melainkan dari jenasah orang tidak dikenal."

"Bibi, Gwen tidak mengerti."

Gisrelda menghela nafasnya, mengambil sapu tangan dari balik saku rok. Noda darah tercetak disana. Gwen Ukraine duduk di sampingnya, menunggu penjelasan.

"Salvatore Dios pernah bertemu bibi. Dia melamar mu, tapi melihatmu menolak. Bibi hanya bisa menolaknya juga tapi tak lama kemudian, Camelia Moo datang."

"Kapan aku...?Camelia?"

"Sepupumu. Dia mengatakan jika ia mau menikahi Salvatore Dios, bibi diminta membawamu pergi atau kamu bisa mati."

"Apa hubungan keluarga kita dengan keluarga Moo?"

"Kamu anak haram keluarga Moo."

Informasi tak terduga. Griselda mengusap wajah Gwen Ukraine yang berubah total dari semula, wajah cantik berasal dari khayalan pikirannya.

"Aku-- "

"Ibumu berselingkuh dengan ayahnya Camelia Moo. Kami tidak bisa berkata-kata atau marah karena kakakku tidak bisa memberikan keturunan pada ibumu yang berharap besar memiliki seorang anak.

"Ini..." Gwen Ukraine menutup mulutnya mengunakan telapak tangannya. Tidak ada seorangpun mau lahir dengan kondisi keluarga yang memiliki sejarah keluarga rumit.

"Camelia tahu kamu adalah adiknya. Kami berusaha keras menjauhkan kamu dari keluarga Moo hingga kami mendengar kamu menikah dengan Salvatore."

"Bagaimana kecelakaan pertama kalinya terjadi? apakah Camelia terlibat?"

"Ayah kandungmu yang melakukan percobaan pembunuhan itu, beruntung kamu koma kemudian kami membawa mu pergi ke tempat yang lebih aman tapi Camelia tahu. Dia meminta menabrak mobil yang kami pakai melalui anak buahnya dibantu ayah kandungmu yang menutupi semua jejak. Beruntung kamu tidak mati tapi amnesia. Salvatore tahu, dia membawamu paksa pergi ke rumahnya."

Akhirnya kepingan puzzle terurai. Gwen Ukraine memang tidak mengenal siapapun sejak terbangun dari tidurnya. Menikah paksa lalu di tusuk berkali-kali hingga kematian datang, sungguh tidak nyaman.

"Kamu-- menikah dengan Salvatore dalam kondisi amnesia, Camelia tidak bisa ikut campur bahkan ayahmu juga."

"Malam itu aku ingat ada peti mati di tengah aula. Siapakah yang mati?"

"Peringatan kematian ibu Camelia."

"Hah?"

"Keluarga Moo memiliki tradisi mereplika kematian keluarganya, seakan-akan masih hidup untuk terakhir kali."

"Mengerikan."

Griselda menatap tajam kearahnya, "Apakah kamu masih lupa tentang kami atau...."

"Aku ingat semua tapi tidak seluruhnya. Aku masih berusaha mencerna semuanya."

"Tidak apa, pelan-pelan saja. Maafkan kami yang tidak menjagamu dengan baik-baik."

Griselda memeluknya erat-erat, air matanya jatuh dengan deras membasahi pakaian yang dikenakan Gwen Ukraine.

"Bibi..."

"Maaf, kami terpaksa mengubah wajahmu. Kamu berhak hidup dengan baik-baik di masa depan, jangan lagi berhubungan dengan keluarga Dios ataupun Moo."

"Aku mengerti."

"Kita berada di kota J."

"Kota J?"

"Ya, kota yang terkenal dengan kemiskinan. Apa kamu keberatan?"

"Tidak. Aku bersyukur masih bisa hidup dengan bantuan dari bibi. Aku tidak bisa membalasnya."

"Hiduplah dengan baik disini. Kota J merupakan pilihan terakhir yang jauh dari tangan keluarga Dios atau Moo."

Gwen Ukraine melepaskan pelukan Griselda yang terbatuk-batuk, "Bibi harus istirahat. Jangan banyak berfikir tentangku mulai sekarang."

"Ibu dan ayahmu masih di kota A. Mereka berpesan pada bibi, kamu berhati-hati lah mulai sekarang."

Griselda bangkit dari duduknya, pergi tinggalkan Gwen Ukraine yang terdiam mendengarnya. Gwen Ukraine merasa resah, iapun pergi ke arah luar. Berjalan-jalan sepanjang jalan hingga menemukan keindahan danau.

Pohon-pohon di satu sisi dan sisi lainnya menawarkan keindahan dengan ragam pada pergantian musim. Langkah terasa ganjil.

Ingatannya pulih.

Namun, hatinya kosong.

Tangannya berusaha menangkap daun yang terjatuh, tapi telinganya mendengar suara berat yang samar.

'Gwen, aku tidak ijinkan kamu tinggalkan aku walaupun kematian sekalipun.'

Hidup itu aneh.

Ketika Gwen Ukraine merasa pria datar dan dingin ini menyusahkan sepanjang hidupnya tapi ketiadaan dirinya... seperti ada yang kurang benar.