webnovel

Guruku tersayang

Seorang wanita yang berasal dari kota yang bertugas di sebuah desa terpencil. Banyak halangan dan rintangan yang harus di hadapinya di sana. karena di desa itu masyarakat tidak begitu peduli dengan pendidikan. Para guru hanya bertahan beberapa tahun di sana. setelah itu mereka akan pindah. Namun gadis ini terus bertahan karena jiwanya terpanggil akan kemajuan anak didiknya di desa itu. Mampukah gadis itu bertahan dengan semua keterbatasan di desa itu?

dian18051984 · Teen
Not enough ratings
4 Chs

Putus.

Pada hari pertama Lina kesekolah itu. Semua siswa yang hadir meyerbu kantor. Mereka penasaran dengan kehadiran Lina.

"Apa itu guru baru? " Tanya salah seorang murid yang sedikit dekil.. Ya.. mereka pada umumnya memang dekil. Bahkan banyak diantara mereka yang tak memakai alas kaki. Lina amat prihatin melihat mereka. Hal itu tak pernah ditemuinya di sekolah tempat dia honor dahulu.

Lina mendapat tugas mengajar di kelas 5 jumlah siswanya hanya 7 orang dengan 2 orang perempuan dan 5 orang laki-laki. Serta kelas 4 dengan jumlah siswa 9 orang.

Lina merasa heran soalnya saat dia datang ke desa itu sangat banyak anak-anak yang tampak olehnya sementara yang ada di sekolah tidak sampai 60 orang.

" Apakah teman kalian yang lainnya tidak sekolah? soalnya waktu ibu datang ke desa ini, banyak sekali anak anak seusia kalian. tapi kenapa setelah sampai di sekolah ini jumlah siswa hanya sedikit. ?" Tanya Lina saat berada di dalam kelas itu.

" Mereka tidak bersekolah Bu! " jawab salah seorang murid. "Orang tua mereka tidak mengizinkan. orang tua mereka membutuhkan mereka untuk bekerja di ladang atau mengasuh adik-adik mereka yang masih kecil. Jadi mereka tidak bisa bersekolah seperti anak-anak yang lainnya. " jawab salah seorang anak itu.

"Lantas apa yang mereka lakukan jika mereka tidak bersekolah? "tanya Lina kepada murid-muridnya itu .

"Kebanyakan mereka bekerja di ladang atau mengembala ternak mereka ke tepi hutan, Bu!" jawab salah seorang muridnya .

Lina menarik nafas lelah mendengarkan perkataan muridnya tadi, dengan nada sedih dia mulai berkata " Anak-anak ibu Yang ibu sayangi ..., Apakah kalian bisa melihat bagaimana kehidupan mereka jika mereka tidak bersekolah? " tanya Lina kepada murid-muridnya itu.

"Mereka hanya bekerja sebagai buruh tani Bu! " jawab salah seorang anak murid itu

"Nah itulah, jika kita tidak bersekolah maka kehidupan kita tidak akan maju..., tapi jika anak-anak Ibu bersekolah , Maka insya Allah kehidupan anak-anak Ibu akan lebih terjamin.

anak-anak ibu , yang ibu sayangi ...., Ibu harap anak-anak Ibu semuanya melanjutkan pendidikan kalian ke jenjang yang lebih tinghi. Jika anak-anak Ibu sekolah sampai setinggi nya , maka hidup kalian lebih terjamin dari pada teman-teman kalian yang tidak sekolah. itulah keuntungan bagi kita yang bersekolah nantinya. Apakah anak-anak ibu paham? " Tanya Lina kepada murid-muridnya.

"Iya Bu..., paham! " Jawab mereka serentak.

.......

"Selamat pagi anak-anak! "Sapa Lina begitu masuk ke kelasnya. Senyuman yang tadi mengambang tiba-tiba pudar saat melihat kelas itu hanya berisi 2 orang.

" Kemana yang lain? " Tanya bu guru itu penasaran.

"Mereka sedang bekerja Buk.. Wawan lagi panen jagung, Anto di suruh bapaknya buat gali pasir di sungai, Bapaknya dapat orderan. Tina lagi jagain adiknya bu. Iis bantu ibunya dagang. Ahmad juga lagi kerja Bu...! " Lina hampir saja menangis mendengar hal itu. 5 orang muridnya tak hadir di hari ke dua dia mengajar.

"Bisa kamu kasih tau sama ibu mereka ada di mana? Ibu mau menemui mereka sepulang sekolah nanti. Akhirnya muridnya itu memberi tau tempat keberadaan mereka.

....

Lina mendiskusikan hal ini di kantor. Dia menanyakan kenapa bisa siswanya tak masuk sekolah karena bekerja.

"Begitulah Buk Lina, keadaan desa ini. Kami tak bisa memaksa mereka untuk bersekolah karena tak mendapat dukungan dari keluarganya. kami tak mungkin memarahi anak anak itu karena itu adalah permintaan dari orang tuanya. Akhirnya kami tak bisa berbuat apa-apa pada mereka!" Kata kepala sekolah itu.

"Pak...,Saya akan pergi ke rumah mereka dan mengajak mereka kembali ke sekolah. Mudah-mudahan mereka akan rajin datang ke sekolah."

"Bapak sudah coba melakukan hal itu. Tapi orang tua mereka malah menyerang bapak dan mengancam akan mengeluarkan anak-anak mereka jika Bapak ikut campur urusan mereka. Rumah Bapak pernah dilempari panah berapi saat itu , sehingga akhirnya rusak parah. Bapak dahulu tinggal di rumah dinas itu. Makanya rumah dinas itu rusak seperti itu. Sekarang, Bapak terpaksa tak tinggal di sini lagi. Makanya Bapak tinggal di luar desa ini. Kamu sebaiknya juga tinggal di luar, terlalu bahaya di dalam sini! " Nasehat kepala sekolah itu. Tapi omongan mereka terhenti saat kedua guru yang merupakan penduduk asli di desa itu masuk ke kantor.

Hal itu tak menyurutkan tekad Lina. Dia masih ingin menemui murid- muridnya itu setelah jam pelajaran berakhir.

......

Guru cantik itu, mencari mereka satu persatu. Hal yang di khawatirkan oleh kepala sekolah itu terjadi. Orang tua mereka tampak kesal dengan kehadiran guru itu. Mereka memberikan banyak alasan dan bahkan mengancam guru muda itu. Sementara anak muridnya hanya tertunduk sedih melihat guru mereka yang memperjuangkan nasib mereka.

....

Sudah satu semester Lina berada di desa ini.

tapi pendidikan di desa ini belum banyak berubah. Tapi Lina akan terus berusaha untuk memperbaiki semuanya, meskipun berjalan lambat, tapi dia akan berusaha agar semuanya dapat berjalan dengan semestinya.

Pada liburan kali ini dia ingin pergi mengunjungi orang tuanya, maklum sudah sangat lama mereka tidak bertemu .

Saat sampai di kota, Lina malah bertemu dengan kekasihnya yang sedang menggandeng mesra wanita lain. Lina tau. perempuan itu adalah teman satu kantor kekasihnya. Perempuan itu telah lama mengganggu pujaan hatinya itu, tapi kekasih Lina, tak pernah menanggapinya.

Tapi kali ini..., mereka tampak amat mesra.

Karena penasaran, Lina membuntuti mereka. Mereka yang merasa dunia milik berdua sementara yang lain ngontrak, tak menyadari seseorang telah mengikuti mereka dari tadi bahkan dengan jarak yang dekat.

"Beb..., Malam ini, kita main lagi ya! Aku udah pengen lagi! " Kata Sang cowok sambil mencium leher si cewek.

Lina langsung melotot tak percaya.

"Beb...? Aku aja gak pernah di panggil Beb! " Rutuk Lina kesal.

Spontan kedua makhluk itu membalikkan tubuh. Si pria sangat syok melihat kekasihnya ada di belakang.

"Sayang...? Sejak kapan kamu ada di sini?" Tanya pria itu dengan wajah pucat pasi.

"Sejak tadi. Sebelum kamu minta pengen lagi malam ini! " Jawab Lina kesal.

"Aku bisa jelasin semuanya! " Kata cowok itu semakin cemas.

"Ga usah! Aku sibuk! " Jawab Lina sambil berlalu.

"Sayang..., Tunggu dulu! " Kata si cowok sambil menggenggam tangan Lina. Lina segera menarik tangannya kasar hingga terlepas.

"Mulai hari ini, kita putus! Aku benci kamu! " Kata Lina kesal, tapi masih berusaha menahan suaranya agar tidak bereriak memalukan.

"Lin...! " Perkataan nya terhenti karena gadis itu telah dahulu kabur. Sementara wanita du sampingnya tersenyum bahagia.