webnovel

putus asa

Sore ini, tepatnya di lapangan sekolah semua siswa siswi yang akan mengikuti lomba seni kini sudah sepenuhnya hadir. Kurang lebih 20 orang, dimana 20 orang tersebut terbagi menjadi dua kelompok yaitu masing masing 10 orang. Melodi merupakan salah satu siswi yang berbakat dalam hal seni, ia sangat pandai menari.

"selamat sore anak-anak!!", seru bu Mita.

"sore bu", kompak para siswi.

"baik ibu membagi kalian dalam dua kelompok. Dimana kelompok pertama merupakan kelompok tari dan kelompok kedua merupakan kelompok seni rupa, ibu membagi sesuai minat dan bakat kalian, jadi sekarang kalian ketempat masing masing ya", kata ibu Mita.

"iya bu", seru para siswi.

kelompok satu tetap di bagian lapangan sekolah sedangkan kelompok dua berada di ruang seni khusus.

"baik anak anak!, ibu di sini selaku pelatih kalian, yang ibu mau ajarkan ke kalian soal tari yaitu dasar tari. Nah, dasar tari sendiri di lihat dari gerakan tubuh yaitu gerakan tangan, gerakan kepala, gerakan pinggul, kaki dan pundak", jelas bu Mita.

sambil memperagakan dasar tari tersebut lalu bu mita sesekali memanggil siswi untuk memperagakannya.

"ibu senang sekali melihat kalian karena sangat mudah memahami apa yg ibu sampaikan. Nah, sekarang kita masuk ke tempo tari", seru ibu Mita sambil memperagakannya.

"nak Melodi, coba ulangi gerakan yang ibu perlihatkan tadi", pinta ibu Mita.

Melodi pun berjalan menuju kedepan dihadapan teman temannya. Dengan lihainya Melodi memperagakannya dari gerakan lambat hingga cepat, tetapi...

"bruukkk.."

"aahk sakit", desis Melodi kesakitan.

"Mellll....", teriak para siswi yang menyaksikan tubuh Melodi ambruk(terjatuh).

"yaampun, kamu ngkpapa?", tanya bu Mita mencoba memastikan keadaan Melodi.

"sakit bu", ringis Melodi sambil memegang kakinya.

"yasudah mari ibu bopong ke UKS", sambil menopang tubuh Melodi.

Ibu Mita lalu membawa Melodi menuju UKS. Ibu Mita memang di kenal sebagai guru yang sangat baik kepada muridnya, hanya Ibu Mita seorang guru yang tidak pemarah. Sebab itulah siswa siswi sangat menyukai ibu Mita.

Sesampainya mereka di UKS, ibu Mita segera membaringkan Melodi.

"Ibu Mita!, Melodi kenapa?", tanya pak Rusdi, selaku pembina PMR.

"tadi pas latihan ia tiba tiba terjatuh", kata bu Mita.

Pak Rusdi pun segera memeriksa kaki Melodi yang dikiranya keseleo.

"Melodi keseleo tp, mungkin tulang Melodi agak mengalami pergeseran", jelas pak Rusdi.

"sebaiknya Melodi di bawa ke RS saja, agar lebih ditahu kebenarannya", sambung pak Rusdi.

"yasudah, terima kasih pak", kata bu Mita.

"ibu gimana nih, Melodi ngk bisa ikut lomba hiks..hiks..",kata Melodi sambil menangis.

"gapapa kamu ngk ikut lomba nak, demi kesembuhan kaki kamu", kata bu Mita.

"mari ibu bawa kamu ke RS", pinta ibu Mita.

"ngk usah bu, nanti Melodi bisa telpon mama"

"ngakpapa, ibu bertanggung jawab atas kamu nak", sambil tersenyum penuh kearah Melodi.

"yaudah bu, Melodi mau"

"sini ibu bantu kamu jalan", sambil memegang erat tangan Melodi.

mereka pun segera menuju parkiran dimana mobil ibu Mita terparkir lalu merekapun menuju rumah sakit terdekat. Sesampainya mereka di RS....

"gimana keadaan siswa saya dok?", tanya bu Mita was-was.

"kaki siswa ibu mengalami pergeseran yg agak serius, yang mengakibatkan ia akan susah berjalan tp, jangan khawatir, kakinya akan sembuh dalam beberapa waktu yg akan datang dengan pengobatan yabg di lakukan oleh ahli tulang. Mungkin ini disebabkan oleh gerakan yang tidak teratur hingga siswa ibu terjatuh dan mengalami pergeseran ditulangnya", jelas dokter tersebut.

"kira-kira waktu pemulihannya berapa lama dok?", tanya bu Mita.

"sekitar 3 mingguan", kata dokter.

Melodi menatap sedih ibu Mita karena tidak bisa lagi ikut serta dalam perlombaan yang akan dilaksanakan bulan depan.

"kaki kamu serius nak, ngakpapa kamu ngk ikut lomba. Sebaiknya kamu menjaga kesehatan kamu", kata ibu Mita meyakinkan Melodi.

"(Melodi hanya mengangguk pasrah)"

"makasih dok, kami pamit pulang dulu"