Risca berjalan keluar dari rumah ia menunggu angkutan umum di samping jalan dekat pohon asam.
tak selang berapa lama angkutan berwarna biru tua berhenti didepannya.
"Naik neng ?" ujar sopir angkutan
risca mengiyakan ucapan si sopir kepalanya menengok kiri dan kanan melihat keadaan jalan, ia harus menyebrangi jalan untuk menghampiri angkutan yang akan dinaikinya.
Angkutan berjalan sesaat setelah risca menaikinya, didalamnya sudah ada banyak penumpang yang mayoritas diisi oleh orang orang yang akan pergi bekerja atau mereka yang akan pergi berbelanja ke pasar tak banyak anak anak yang pergi sekolah menaiki angkutan umum hanya ada beberapa saja disana itupun siswa dari sekolah lain hingga membuat risca tak banyak bicara karna tak mengenal mereka.
cukup dengan waktu 10 menit angkutan yang dinaiki risca sudah berhenti didepan gerbang sekolah, ia lalu memberikan ongkos dan turun dari angkutan.
kaki risca melangkah memasuki gerbang sekolah menuju kelasnya.
saat sedang melewati parkiran motor guru yang ada didepan halaman sekolah seseorang tak sengaja menyenggolnya.
"Asshhh ..." rintih risca sambil mengusap lengan tangannya yang baru kemarin lebam karna ditabrak motor.
orang itu menoleh ke arah risca dan membuka helm motornya.
"Aduh duh maafkan saya, apa kamu tidak apa apa ? "ujarnya melihat murid yang mengusap usap lengannya.
"ah iya tak apa" jawab risca
alis orang itu terangkat mendengar suara yang seperti pernah didengarnya.
"Hey .. "ujarnya sambil memiringkan sedikit kepalanya berupaya menatap murid yang berada didepannya itu.
risca mendongakkan kepalanya mendengar ucapan orang itu.
"Pak Reza !! " ucap risca ia sangat kaget melihat siapa yang menyenggolnya itu.
"ah kamu , "ucap pak Reza yang juga kaget melihat risca yang lagi lagi tak sengaja menyenggolnya.
risca sungguh kaget saat melihat pak Reza kini didepannya dengan keadaan yang sama ia tak menyangka kalau akan bertemu lagi dengan pak Reza terlebih risca tak melihat motor sport yang biasa dinaiki pak Reza.
matanya melirik melihat kendaraan yang kini dibawa pak Reza
"Ahh ... maafkan saya pak
...
..
.