webnovel

Mencari jejak musuh

Editor: Atlas Studios

Ini pertama kali Song Shuhang melihat ruang ini karena ia hanya memperhatikan log obrolan sebelumnya. Ia tidak pernah terpikir ada banyak data di dalam ruang grup.

Data ini berisi tentang pengetahuan yang harus diketahui pendekar senior yang baru keluar dari pengasingan untuk lebih cepat beradaptasi di lingkungan modern. Namun melihat folder-folder ini, agak mencurigakan. Kartu pengenal dan data pribadi bisa di buat? Dan semua kekuatan tersembunyi di grup Sembilan Provinsi Nomor Satu termasuk mempengaruhi dunia yang kejam.

"Senior, siapa Ilmuwan Xian Gong ini?" tanya Song Shuhang dengan penasaran sambil menunjuk ke arah folder terakhir. Kejadian macam apa ini?

Ketika Tabib mendengar pertanyaan itu, ia menunjukkan ekspresi menyesal. "Ah, senior itu dengan kekuatan mendalam.

Seharusnya sudah sekitar 200 tahun yang lalu. Scholar Xian Gong diam-diam menemukan tempat yang tidak berpenghuni dan memulai pengembangan diri di sana. Setelah sekitar 100 tahun kemudian… ia sedang menikmati pengembangan diri, tiba-tiba, sesuatu yang disebut bom atom itu meledak di tempat ia berada.

Bagaimana aku menjelaskan ini, itu benar-benar berbahaya! Kalau kekuatan Ilmuwan Xian Gong tidak cukup kuat dan disana ada 100 lebih lapis pelindung, ia mungkin sudah mati dari dulu. Lebih lagi, jika ia berhasil bertahan hidup, senior itu harus beristirahat puluhan tahun lamanya sebelum ia sembuh total. Sekarang, nama bom atom itu kata pantangan. Siapapun yang berani menyebutkannya di depan dia, ia akan ikut mati dengan bom atom."

Song Shuhang merasa senior Xian Gong ini benar-benar hebat. Untuk bisa hidup di tengah senjata mematikan buatan manusia- serangan langsung bom atom. Ia hanya bisa memberikan hormatnya diam-diam.

Sampai sekarang, masih ada ketakutan yang dirasakan Tabib, ia melanjutkan. "Dalam puluhan tahun itu, perkembangan zaman terlalu cepat dan kami di dunia pendekar, yang memiliki tempat pengembangan diri selama puluhan tahun, merasa tidak bisa mengejar. Teman yang baru keluar dari pengasingan baru-baru ini harus belajar banyak tentang pengetahuan sehari-hari. Konon katanya jumlah senjata nuklir di seluruh dunia membunuh manusia puluhan atau ratusan kali, bukan? Aku tidak tahu itu benar. Bagaimanapun, sekarang ada banyak senior khawatir mungkin suatu saat nanti, ketika mereka keluar dari pengasingan, dunia akan hancur. Ini masih dibilang baik-baik saja- yang lebih mengkhawatirkan, mungkin suatu hari, ketika mereka sedang mengembangkan diri, beberapa ratus senjata nuklir tiba-tiba jatuh dari langit. Tidakkah mereka akan mati tanpa tahu alasannya?"

Tidak mungkin beberapa ratus senjata nuklir jatuh di satu tempat? Segila apapun manusia, mereka tidak akan menjatuhkan senjata nuklir yang banyak di satu tempat saja. Song Shuhang ingin mengatakannya tapi tiba-tiba ia teringat situasi unik yang disebut 'menghancurkan senjata nuklir'.

Ia tidak yakin, mungkin suatu tempat bisa benar-benar diserang dengan banyak nuklir yang akan dihancurkan lalu meledak?

"…" saat ini, ia benar-benar tidak tahu ekspresi apa yang harus ia tunjukkan kepada Tabib.

Ia selalu merasa setelah bertemu dengan anggota di grup Sembilan Provinsi Nomor Satu, pendekar yang ada di bayangannya terus menerus dihancurkan. Apa yang terjadi dengan gambaran orang hebat di dunia, dimana seharusnya pendekar yang kuat? Sekarang ia tidak melihat bayangan satupun.

"Ketemu, ini dia." saat itu, setelah mencari cukup lama di ruang grup, Tabib dapat menemukan data.

❮Penemuan dan Diskusi Tentang Penggunakan Dasar Penggabungan Mental Energi - Ilmuwan Mabuk Bulan❯

Tabib menjelaskan, "Ada informasi yang kau inginkan disini, yaitu menggunakan mental energi untuk melihat cara menyergap dan menguntit. Ada juga untuk pendekar Foundation Establishment yang mengijinkanmu untuk lebih tajam menggunakan mental energi, juga cara meningkatkan inderamu. Itu agak mudah, kau bisa lihat nanti dan mencoba berlatih. Data ini dibuat oleh Ilmuwan Mabuk Bulan bebas biaya dan tidak perlu bayar apapun."

Karena semua ahli di grup, penggunaan dasar macam mental energi itu terlalu rendah untuk mereka. Seperti Tabib yang membagikan resep ramuan penguat tubuh, orang-orang yang menggunakannya akan secara otomatis berhutang budi kepadanya sementara yang tidak mereka hanya melihatnya.

Tabib berkata lagi. "Jika kau tidak yakin, mampir ke sini dan tanya aku. Aku akan mengatur ruangan ramuan di pagi hari sebelum siang hari. Saat itu, aku perlu bantuanmu untuk mencoba resep ramuan.

"Terima kasih, Senior." balas Song Shuhang lalu ia melihat nama penulisnya, 'Ilmuwan Mabuk Bulan'. "Omong-omong- nama Ilmuwan Mabuk Bulan terasa sangat akrab."

Samar-samar ia mengingat nama ini sering muncul di grup obrolan, tapi kenapa ia tidak bisa mengingatnya?

"Haha, kau tidak perlu memikir Ilmuwan Mabuk Bulan. Jika kau akhirnya bisa mengingatnya, kau akan memanggilnya Raja Bijaksana Mabuk."

"Raja Bijaksana? Apa itu semacam alam?" tanya Song Shuhang. Ia tahu bagian awal itu nama lain yang berhubungan dengan tingkat pengembangan diri mereka. Contohnya, grup admin Raja Sejati Gunung Kuning, wakil admin Yang Mulia Pendekar Ketujuh yang baik hati dan ayah si Bulu Lembut yang di panggil Yang Mulia Roh Kupu-Kupu.

Tingkat itu yang bisa ku lihat, tapi aku tidak tahu kapan aku bisa sampai tingkat itu. Menunjukkan kemegahan di depan umum, Tingkat Kedelapan Raja Mendalam. Tingkat ini juga dicari alam Venerable." Tabib tertawa dengan kencang. "Tingkat itu masih terlalu jauh untukmu, jangan terlalu dipikirkan."

Song Shuhang mengangguk dan melihat jam. sudah jam 6:37 pagi dan ia harus bersiap untuk masuk kelas pagi.

Sebelum ia keluar, ia bertanya lagi. "Oh iya, Senior, aku mau tanya, apa ada manfaat mempunyai pengalaman berkelahi sungguhan untukku sekarang? Setelah berkelahi dengan seseorang kemarin, meskipun kami hanya bertukar dua gerakan, aku rasa pemahamanku terhadap ❮Teknik Pukulan Dasar❯ sepertinya meningkat selama proses."

"Pengalaman berkelahi memang bisa mendalami pemahamanmu tentang teknik itu. Sama seperti orang yang hanya membaca buku hanya bisa membicarakan taktik tempur di atas kertas. Belajar dan mempraktekan, pengalaman berkelahi bisa menambah beberapa manfaat untukmu. Jika kau punya waktu, coba untuk lebih banyak berkelahi." kata Tabib dengan nada menyetujui.

"Terima kasih Senior, kalau begitu aku pergi dulu!" Song Shuhang melambaikan tangannya.

Ketika ia berjalan ke pintu keluar, lalu ia teringat lagi pertanyaan lain dan berbalik sambil bertanya dengan malu-malu, "Erm. Senior, aku punya pertanyaan lagi. Setelah terkena racunmu, apa mereka perlu membeli bahan-bahan yang bisa dibeli di toko obat China?"

"Apa kau berpikir untuk menggunakan ini untuk menemukan jejak pembunuh? Semenjak pembunuh itu sudah teracuni, ia seharusnya sudah mati sekarang."

"Namun, pembunuh itu terlihat memiliki atasan. Jika aku atasannya dan tahu dia mati gara-gara racun, aku pasti akan berjaga dan menyiapkan cara untuk menyembuhkannya. Persiapan itu penting!" pikir Song Shuhang dan menjawab. "Jika aku bisa menemukan atasan ini, mungkin aku bisa mengikuti jejak untuk sampai ke sana dan menemukan pelakunya. Lebih lagi, ada kemungkinan atasan ini adalah dalangnya!"

"Untuk bisa menganalisis situasi dengan tenang dan penuh perhatian ketika bertemu kejadian itu kebiasaan baik. Teruskan." Tabib tersenyum. Sambil berbicara, ia mengambil secarik kertas dan pena dan menulis beberapa nama obat.

"Selama orang itu pendekar yang memiliki pengetahuan tentang obat dan racun, setelah mereka terkena 'racun' ini, mereka akan paling tidak berusaha untuk mengumpulkan empat bahan obat ini. Tentu saja, sebenarnya, empat bahan obat ini tidak berguna." Kata Tabib dengan bangga.

Hasil kerjanya tidak mudah ditemukan. Bahan obat ini bagi orang yang terkena, akan berpikir obat ini adalah jebakan. dua bahan ini malahan menyebabkan racun bertambah kuat.

Lebih lagi, empat bahan obat ini tidak mudah ditemukan. Aku ragu lebih dari beberapa toko obat di seluruh distrik Jiangnan akan mempunyai persediaan. Ini juga akan memudahkanmu untuk mencari orang yang membeli bahan-bahan ini. Jika orang itu memang membeli bahan obat ini, mereka pasti akan meninggalkan petunjuk." tambah Tabib.

"Terima kasih, Senior" Song Shuhang mengambil kertas itu.

Di situasi ia tidak tahu darimana ia mulai mencari, setidaknya ia punya petunjuk ini. Selanjutnya, ia akan berpegang teguh petunjuk ini dan mencari pelaku utamanya.