webnovel

Kunci Tabib

Editor: Atlas Studios

Waktu itu berharga. Mau tidak mau, waktu selalu habis.

Mereka sibuk membuat ramuan, waktu cepat berlalu. hampir jam 3:30 sore ketika Song Shuhang hampir selesai membuat ramuan.

Seperti kemarin, ketika mereka memasukkan bahan ke 41, ramuan itu berubah.

Karena sudah mengalaminya, kali ini, Song Shuhang menambahkan air dengan tenang. Kemudian, ia memasukkan batang daun dewa, 9 potong bambu merah yang dibakar, batu kristal yang beku dan biji Snow Demon sekaligus ke dalam panci.

Ketika ramuan itu terpisah, Song Shuhang langsung menaikan suhu kompor.

Semuanya selesai, Song Shuhang menghela napas panjang.

Semuanya lancar. Tinggal beberapa menit lagi!

Oh ya, ia masih harus bersiap-siap untuk 'aroma yang tajam' akan terjadi.

4 menit kemudian.

"Boom…!"

Tutup panci terdorong terbuka lagi, dan asap hitam keluar dari panci. Kemudian, aroma yang tajam memenuhi ruangan.

Sudah bersiap-siap, Song Shuhang sudah menahan napasnya terlebih dahulu- meskipun aroma itu masih bisa menyerbu penciumannya dari bagian lain, ia masih bisa menahan napasnya terlebih dahulu.

"Hoek? Bau apa ini?" dengan sekuat tenaga, kelima indra Tabib sudah sangat tajam. Khususnya, indra penciumannya sekitar 300 kali lebih tajam daripada orang biasa.

Aroma aneh ini masuk ke mulut dan hidungnya, dan Tabib merasa ia bukan dirinya sendiri.

Sial, ini adalah senjata biologis yang mematikan! Mencium ini, orang biasa akan memucat, muntah karena mual!

Kalau dia tidak cukup kuat, atau tidak tersiksa dari bau tajam ini, ia akan jatuh tersungkur ketika aroma itu keluar.

"Jika bau ini tercium, ini akan parah untuk pendekar tingkat awal yang baru membuka hidungnya dan tingkat kedua True Masters yang belum bisa mengendalikan penciumannya," gumam Tabib. Ia menepuk tangannya untuk membentuk angin dan menghilangkan asap hitam itu.

"Meskipun aku sudah pernah menciumnya, aku masih belum terbiasa. Aku rasa akan tidak nafsu makan untuk beberapa hari." gerutu Song Shuhang juga.

"Kau sudah berhasil?" tanya Tabib.

"Semenjak bau itu keluar, aku pikir itu berhasil?" Song Shuhang membuka tutup panci. Setiap kali, tutup panci itu terdorong. Walaupun itu membentuk uap, itu akan pecah.

Tabib menutup hidungnya dan menghampiri panci dan melihat isinya. Di bawah panci, ada lapisan tipis pasta ramuan, transparan dengan aroma yang tajam.

Ia mengambilnya, dan mencicipinya.

Merasakan ramuan itu, Tabib tersenyum puas, "Seperti yang kuduga."

Seperti yang diperkirakan olehnya, efek ramuan ini setengah lebih rendah dibanding yang ia buat.

Biasanya, semakin kuat efek obat, semakin bagus untuk pendekar. Namun, ramuan yang sederhana akan menunjukkan efek khusus setelah efek obatnya dikurangi!

Ramuan yang versi lama memiliki efek obat yang kuat. Bahkan muridnya masuk ke perguruan yang ingin meminumnya. mereka harus melatih tenaga dalam mereka untuk membatasi dan mengukur kebugaran tubuh sebelum meminumnya.

Bahkan jika murid-murid perguruan ingin meminum ramuan Tabib, ia harus mempersiapkan diri setidaknya sebulan sebelum meminumnya.

Namun, jika efek ramuan dikurangi, murid-murid itu hanya perlu menyesuaikan tubuhnya sedikit sebelum meminumnya.

Lalu, tubuh mereka akan menjadi kuat setelah mereka meminum ramuan itu, mereka bisa minum versi lain yang lebih tinggi, yang akan mengurangi banyak waktu perguruan itu untuk merawat murid-muridnya.

Lagipula, setiap menit berharga bagi Foundation Establishment. 2 tahun antara umur 4 dan 6 itu waktu yang pas untuk Foundation Establishment. Semakin cepat murid itu meminum ramuan, semakin baik dia.

Yang lebih penting, cara Song Shuhang meramu ramuan tidak memerlukan peramu mengubah secara keseluruhan. Mereka hanya perlu mengubah langkah ketika sesuatu terjadi saat bahan ke 41 untuk meramu ramuan obat.

Cara ini sangat memudahkan ramuan Tabib. itu bisa meningkatkan formula ramuan, dan mengurangi pengeluaran herbal.

Melihat senyuman puas di wajah Tabib, Song Shuhang menghela napas dan bertanya, "Apa ini akan membantumu dalam memperbaiki formula ramuan obat?"

"Tidak semudah itu. Keberhasilanmu hanya membuktikan formulaku sudah sempurna. Aku masih perlu bantuanmu dalam beberapa hari, karena aku perlu membuat perbaikan dengan caramu. Bagus, perjalanan ini setimpal." Tabib terlihat senang.

"Aku akan berusaha membantumu, senior," Song Shuhang mengangguk.

Tabib mengangguk dengan puas, mengeluarkan buku catatannya yang tebal dari kantongnya, dan mencatat semua data dan rincian percobaan tadi.

Dipanggil peramu jenius, ia terkenal diantara pendekar. itu mustahil untuknya mendapat gelar dan ketenaran dengan tidak melakukan apa-apa. Dari buku catatan tebal, bisa di lihat berapa banyak usaha dan waktu yang ia habiskan untuk meramu ramuan obat. Dan… ada sebanyak 30 rak buku di tempat tinggalnya, yang setebal buku itu.

Dibelakang kesuksesan jenius, ada banyak usaha yang dikerahkan oleh jenius itu.

Song Shuhang menatap Tabib, ingin berbicara tapi mengurungkan keinginannya.

Akhirnya, ia tidak bisa menahannya. "Senior Tabib, kau bilang pedang terbang Guru Besar Prinsip Mendalam akan sampai sekitar 4-5 jam; ini sudah waktunya, bukan?"

❮Teknik Pukulan Dasar❯ dan ❮Teknik Meditasi❯! Teknik Foundation Establishment yang bisa menuntunnya ke dunia pendekar!

Memikirkan itu, Song Shuhang merasa tidak tenang dan tidak sabar untuk mendapatkannya.

"Haha, santai saja. Pedang terbang itu di koordinat yang ku buat tadi, jadi aku akan merasakan jika barang itu hampir sampai. Kalau begitu kita akan kembali ke asramamu. Posisinya ada di asramamu, jadi pedang terbang itu akan sampai disana jika semuanya baik-baik saja," Tabib tertawa.

"Kita kembali sekarang?" tanya Song Shuhang berharap.

"Tidak usah terburu-buru, aku sudah terpikir ide di kepalaku ketika aku melihat kau membuat ramuan. Aku perlu mencatatnya, Kalau kau terburu-buru, kau bisa pergi terlebih dahulu, aku akan menyusulmu," kata Tabib.

Song Shuhang mengangguk.

"Kalau begitu, aku kembali dulu ke asrama untuk menunggu buku-buku itu."

"Ok, pemuda selalu tidak sabaran." sambil berkata begitu Tabib meraih dan melempar sekelompok kunci kepada Song Shuhang.

Itu kunci apartemen ini.

"Disini. Ada 5 lantai, dan aku tidak memerlukan sebanyak itu, jadi aku meminjamkan lantai paling atas kepadamu. Jadi kau tidak perlu menyewa rumah lagi," kata Tabib tanpa menoleh.

Lagipula ia membeli rumah ini. Lebih baik ia menerimanya daripada ia menolaknya.

Song Shuhang menerima kunci-kunci itu tanpa menolak. "Terima kasih, Senior!"

Ia sangat memerlukan rumah yang bebas dari gangguan, dan… ia tidak memiliki uang lebih. Ini bagus Tabib meminjamkan kamar untuk memecahkan permasalahan ini, jadi ia hanya menerimanya.

"Jangan lupa untuk mengunci pintu!" seru Tabib dan melanjutkan menulis di buku catatannya.

Song Shuhang berjalan keluar dengan cepat.

Tentu saja, ia tidak lupa untuk membawa kompor induksi dan pancinya, yang harus dikembalikan supaya tidak terlihat mencurigakan.