Di sisi lain, di atas medan perang.
"Aku tidak tahu apa yang kau rencanakan," suara si Tujuh menggema. "Aku tidak peduli. Tidak masalah apa yang kau ingin lakukan- selama aku membunuhmu, semuanya akan baik-baik saja!"
"Kakak Tujuh, kau selalu tegas," kata Tuan Laut Muda sambil tersenyum. "Jika kau bisa membunuhku, ayo cobalah! Tidak perlu ada formalitas. Dengan bantuan formasi para murid Sekte Pedang Bulan, aku bisa melebihi kekuatanku untuk melawanmu. Kita akan bertarung sekali lagi, kau senang bukan?"
"Berkelahi denganmu?" suara si Tujuh menggema lagi. "Apa kau pikir aku akan senang untuk berkelahi denganmu? Hari ini, aku tidak tertarik untuk bernegosiasi."
Ia selalu senang bernegosiasi dengan orang lain. Maka dari itu, ia dikenal sebagai penyuka perang di dalam grup Sembilan Provinsi Nomor Satu. Tapi, hari ini, ia hanya ingin membunuh.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com