"Kretek, kretek, kretek~" suara berderak bergema terus menerus.
Air mata mengalir turun di wajah Pedang Gila Super Ceroboh. Air mata ini bukan penyesalan atau sedih. Lagi pula, Super Ceroboh tidak pernah menyesal mencari mati.
Air mata yang mengalir menuruni wajahnya karena rasa sakit yang tak tertahankan yang dia rasakan.
Itu sakit yang bahkan tidak bisa ditahan pendekar Tingkat Lima!
Pedang Gila Super Ceroboh merasa tubuhnya pada saat ini membengkak hingga titik ledak. Di saat berikutnya, akan meledak dengan ledakan besar, sama seperti balon yang ditusuk!
Tabib berubah menjadi tak punya perasaan seperti ini?! Ini benar-benar terlalu kejam!
Setelah meledak, aku benar-benar akan mati ….
Support your favorite authors and translators in webnovel.com