webnovel

Prolog

Sekilas, benda itu memang terlihat indah, tapi menyimpan ribuan bahaya dan ancaman. Tentu saja ancaman yang kumaksud menyangkut keselamatan umat manusia. Benda itu sudah lama dikabarkan akan menabrak bumi.

Namun, Orang-orang merasa bahwa benda itu tidak akan menabrak bumi, sugesti itu terbentuk atas banyak sekali penelitian yang dikerjakan ilmuan belakangan ini. Mereka berkata bahwa benda luar angkasa itu hanya akan melewati garis orbit bumi yang membuatnya terlihat seperti ingin menabrak bumi. Padahal benda itu diprediksi tidak akan pernah menabrak bumi. Pastinya juga penelitian itu sudah dihitung sedemikian rupa dan sangat teliti, sehingga orang-orang tidak takut dan melihat itu sebagai keajaiban alam yang tidak akan pernah terulang lagi.

Benda itu dinamakan 'Komet Elenin' melewati orbit bumi selama 500 tahun sekali. Yang membuat komet itu sebagai benda yang istimewa ialah komet itu memiliki inti berwarna biru kehijauan bercampur warna merah kehitaman pada bagian ekornya. Keistimewaan ekornya yang sinkron dengan langit siang dan langit malam. Komet itu juga dikatakan sebagai komet terbesar yang pernah diukur manusia. Bisa dilihat dari segala penjuru dan semua negri, lebih besar dari matahari.

Dibalik keindahan, pasti terdapat hal yang tidak terduga sama sekali. Komet yang dikabarkan tidak berbahaya justru membawa kepunahan untuk peradaban manusia. Tepat di hari X di siang hari bolong, Komet itu tersisihkan dari jalurnya dan terpecah menjadi beberapa bagian kecil. Tidak ada yang menduga bahwa komet itu akan kehilangan jalur dan terpecah menjadi ribuan keping.

Sekilas, dalam satu menit seluruh umat manusia bisa melihat pemandangan terindah. Ribuan cahaya melintasi langit-langit bagaikan bintang yang bertebaran.

Satu menit itu juga adalah kesalahan terbesar umat manusia. Satu per satu cahaya itu berjatuhan dan menabrak bumi. Aku bersama keluargaku kembali ke kampung halaman tuk  menghadiri sebuah festival untuk melihat itu. Tapi kehancuran demi kehancuran menghampiri kami.

Untuk terakhir kalinya, aku melihat semua orang berlarian, bahkan aku mengharuskan merasakan kehilangan keluargaku satu-satunya. Entah kenapa diriku waktu itu masih bisa hidup.

Waktu singkat itu adalah tragedi paling indah sekaligus menyakitkan dan tidak terduga sama sekali. Memang benar, manusia tidak berhak memprediksi sesuatu yang tidak pasti. Semua akan terjadi diluar rencana dan perhitungan.

*Cerita ini memakai dua sudut pandang karakter, yaitu Ren Wither dan Alleta sebagai karakter utamanya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~