webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#CAMPUS
#ABUSIVELOVE
#CINTA
#ROMANTIS

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Teen
Not enough ratings
369 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#CAMPUS
#ABUSIVELOVE
#CINTA
#ROMANTIS

Obrolan Para Bumil

"Jujur sama aku, sayang. Kamu lagi hamil 'kan?"

"Enggak Afka. Kamu percaya sama Arion."

"Anak kecil kalau ngomong suka jujur Jie."

"Astaga, ini rahim aku yang punya kok kalian yang sok tahu?"

"Ayo ke dokter kandungan. Kita cek barangkali beneran ada dedek bayinya."

Ghirel merasa jengah dengan Afka. Sejak di pulang dari makam Bunda, suaminya terus mengoceh membicarakan tentang kehamilan. Padahal, Ghirel tak ada tanda mual atau apapun.

"Enggak. Lagipula gak lucu kalau aku, Tzuwi, Siska hamil berjamaah. Bisa mati kalian para suami." Kata Ghirel. Dia membanting tubuhnya ke atas sofa ruang keluarga, memijat pelipisnya yang menegang karena seharian berdebat dengan Afka.

"Perasaan sperma aku jos banget deh sayang. Waktu dulu sekali semprot langsung jadi." Ghirel mendelik mendengar ucapan Afka. Dia segera melempar suaminya dengan bantal sofa yang sedang berada di sekitarnya.

"Sakit Jie." Afka meringis kesakitan, mendekati Ghirel untuk membalas dendam.