webnovel

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Teen
Not enough ratings
369 Chs

Apa Aku Boleh Egois?

"Apa rumah Ghirel benar-benar di renovasi?" Tanya Afka. Pagi-pagi sekali, Afka menghubungi Alvaro guna memastikan penyataam Ghirel semalam mengenai rumahnya yang sedang di renovasi. Entah mengapa, dia merasa sepertinya Ghirel menyembunyikan sesuatu dari Afka.

Alvaro tengah terlelap tengah malam tentu saja merasa sangat kesal karena Afka menghubunginya tanpa henti. Seharian ini dia sangat kerepotan dengan kemauan Afka yang sangat banyak mengenai pembangunan ulang restorannya. Afka hanya meminta, tanpa bisa dihubungi dan dikonfirmasi. Sungguh, Alvaro merasa sangat kesal.

"Ck! Aku tidak tahu. Aku bahkan tidak sempat melihat wajah Lily sejak dua hari yang lalu." Ketus Alvaro.

Afka tidak peduli dengan kondisi sahabatnya itu. Yang terpenting, dia harus tahu kebenarannya.

"Temui Lily. Lihat rumah sebelah, pastikan sedang di renovasi atau tidak!" Pinta Afka. Alvaro menarik nafasnya dalam-dalam, mengumpulkan kesabarannya kemudian turun dari ranjang dan berjalan dengan hentakan kasar.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com