webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#CAMPUS
#ABUSIVELOVE
#CINTA
#ROMANTIS

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Teen
Not enough ratings
369 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#CAMPUS
#ABUSIVELOVE
#CINTA
#ROMANTIS

47. Tiga Tahun Berlalu

Marvin tertawa terbahak-bahak. Pemuda tampan itu kini terlihat sangat lepas. Dia tak semenyedihkan dulu. Marvin sudah memiliki kehidupan yang terbaik untuknya. Di genggamnya tangan Thea dengan hangat, ditariknya senyuman di bibir indah miliknya.

"Tidak bisa, Thea. Selama kau menjadi kerbau betina, aku selalu berusaha untuk melupakanmu, mengikhlaskan mu dan berharap yang terbaik untukmu meski tidak bersamaku."

"Kerbau betina?" Potong Thea, tak mempedulikan ucapan Marvin yang lainnya. Thea justru terlalu fokus pada julukan aneh yang baru dia dengar.

Marvin mengangguk pelan. Dia menggigit bibir bawahnya sendiri, merutuki kebodohannya karena keceplosan menyebutkan julukan yang dia buat dengan Arion untuk Thea.

"Itu julukan yang aku dan Arion buat untukmu. Kau tidur terlalu lama, jadi aku dan Arion menjulukimu dengan sebutan kerbau betina." Marvin cengengesan tanpa dosa di depan Thea yang terlihat kesal.

"Mana ada kerbau secantik aku?! Kalian ini seenaknya saja." Kesalnya.