webnovel

Goresan Pena Penentu Nasib

Rein, seorang pemuda yang mendadak tersadar di dunia yang berbeda dan tahun yang juga berbeda, harus dihadapkan dengan kenyataan kalau teknologi yang diketahuinya selama ini belum tercipta. Dia yang terbiasa dengan kemudahan teknologi di tahun 2019 harus menghadapi kemelut industri hiburan dan pertelevisian yang masih berjaya. Tidak ingin mati kelaparan, Rein memutar otak untuk mendapatkan cara agar dia bisa bertahan hidup. Dengan mengandalkan segala sesuatu yang diketahui dan dikuasai di dunianya yang terdahulu, dia mencoba menuangkan idenya ke tulisan. Skrip drama - itulah media yang digunakan Rein untuk mengadu nasib di era 90an. Bisa dibilang orang-orang tidak segera mempercayai ‘bakat’nya, tetapi Rein berhasil membuktikannya melalui karya perdananya. Tapi tentu saja, semua itu tidak didapatkannya dengan mudah. Ada perjuangan dan kerja keras yang harus selalu dilakukan olehnya. Akankah episode dua dan selanjutnya dari skrip buatan Rein laris di pasaran dan diterima masyarakat?

Pena_Fiona · Urban
Not enough ratings
420 Chs

Tiba di Perayaan Kuil

Ester melihat sambil tersenyum, dan menunggu mereka mengobrol untuk beberapa kata sebelum dengan lembut berkata, "Kita harus pergi."

Dia mengenakan kebaya dan jarik sehingga tidak bisa bebas naik subway atau bus. Dia memanggil taksi secara langsung, dan kemudian empat orang berdesak-desakan. Setelah masuk, Rein duduk di sebelah supir, dan empat gadis duduk di belakang—mereka berempat tidak gemuk, dan mereka semua ringan. Pengemudi tidak keberatan.

Mereka mengobrol sepanjang jalan, Rein tidak banyak bicara dengan Ester, malah dia bertanya tentang studi tiga sekawan. Terutama setelah mengetahui bahwa Ningrum memilih Sastra sebagai jurusan dan sangat senang. Jika Ningrum memiliki pertanyaan, dia dapat bertanya padanya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com