webnovel

Goresan Pena Penentu Nasib

Rein, seorang pemuda yang mendadak tersadar di dunia yang berbeda dan tahun yang juga berbeda, harus dihadapkan dengan kenyataan kalau teknologi yang diketahuinya selama ini belum tercipta. Dia yang terbiasa dengan kemudahan teknologi di tahun 2019 harus menghadapi kemelut industri hiburan dan pertelevisian yang masih berjaya. Tidak ingin mati kelaparan, Rein memutar otak untuk mendapatkan cara agar dia bisa bertahan hidup. Dengan mengandalkan segala sesuatu yang diketahui dan dikuasai di dunianya yang terdahulu, dia mencoba menuangkan idenya ke tulisan. Skrip drama - itulah media yang digunakan Rein untuk mengadu nasib di era 90an. Bisa dibilang orang-orang tidak segera mempercayai ‘bakat’nya, tetapi Rein berhasil membuktikannya melalui karya perdananya. Tapi tentu saja, semua itu tidak didapatkannya dengan mudah. Ada perjuangan dan kerja keras yang harus selalu dilakukan olehnya. Akankah episode dua dan selanjutnya dari skrip buatan Rein laris di pasaran dan diterima masyarakat?

Pena_Fiona · Urban
Not enough ratings
420 Chs

Membantu Murid yang Malang

Rein merasa bahwa masalah ini harus ditangani, tidak peduli seberapa buruknya, tetapi Anggi tertegun sejenak dan menggelengkan kepalanya, mengendus keras, dan berbisik, "Guru, aku tidak menginginkannya lagi, aku tidak bisa merepotkanmu lagi."

Yang lain tidak tahu. Dia tahu itu di dalam hatinya, dia pertama kali mengenali tuan ini sebagai seorang saudara laki-laki. Berbicara tentang itu, Rein tidak memiliki tanggung jawab atau kewajiban padanya, jadi mengapa dia harus memintanya menyelaikan masalah untuknya?

Bahkan masih memanggilnya 'guru', bukankah itu tidak tahu malu? Dia bahkan tidak pernah memenuhi kewajiban murid mana pun.

Bagaimana jika reputasi Rein dirusak oleh beberapa masalah serius? Apa yang harus dia lakukan?

Rein merasa itu tidak masalah, mengusap kepala kecilnya, dan menghibur, "Tidak masalah, aku tahu itu, jangan khawatir... Kamu benar-benar tidak ingin berakting?"

Anggi perlahan menggelengkan dia kepala, "Aku benar-benar tidak mau."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com