webnovel

Goresan Pena Penentu Nasib

Rein, seorang pemuda yang mendadak tersadar di dunia yang berbeda dan tahun yang juga berbeda, harus dihadapkan dengan kenyataan kalau teknologi yang diketahuinya selama ini belum tercipta. Dia yang terbiasa dengan kemudahan teknologi di tahun 2019 harus menghadapi kemelut industri hiburan dan pertelevisian yang masih berjaya. Tidak ingin mati kelaparan, Rein memutar otak untuk mendapatkan cara agar dia bisa bertahan hidup. Dengan mengandalkan segala sesuatu yang diketahui dan dikuasai di dunianya yang terdahulu, dia mencoba menuangkan idenya ke tulisan. Skrip drama - itulah media yang digunakan Rein untuk mengadu nasib di era 90an. Bisa dibilang orang-orang tidak segera mempercayai ‘bakat’nya, tetapi Rein berhasil membuktikannya melalui karya perdananya. Tapi tentu saja, semua itu tidak didapatkannya dengan mudah. Ada perjuangan dan kerja keras yang harus selalu dilakukan olehnya. Akankah episode dua dan selanjutnya dari skrip buatan Rein laris di pasaran dan diterima masyarakat?

Pena_Fiona · Urban
Not enough ratings
420 Chs

Dia adalah Pahlawan

Anggi menyukai lagu "Meskipun tidak ada apa-apa di tangan kami" dan semakin dia mendengarkan, dan tidak bisa tidak berfantasi bahwa lagu ini ditulis untuknya - ide yang sangat idealis. Tetapi semakin sulit bagi orang-orang pada saat itu, semakin mereka berharap memiliki rezeki spiritual.

Dia merindukan Rein, bagaimana dulu dia melewatkan dua jam bersamanya, bermain di komputernya, dan menikmati waktu luangnya di "Dragon Treasure".

Dia tidak bisa menghentikan aliran air matanya, dan dengan cepat meminta maaf dan pergi ke kamar mandi. Anggi mencuci wajah kecilnya, dan kemudian melihat pantulan dirinya di cermin dan mulai linglung, tetapi suara lagu itu masih bergema di telinganya.

Apakah lagu itu ditulis berdasarkan dirinya sendiri? Atau hanya agar sesuai dengan plot drama TV?

Apakah Guru bersedia membantuku lagi?

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com